Akrab dengan Mantannya Teman, Etiskah?

Saat sahabat putus dengan pacarnya, bolehkah kamu melanjutkan hubungan dengan mantannya itu?

oleh Nilam Suri diperbarui 30 Okt 2017, 19:30 WIB
Saat sahabat putus dengan pacarnya, bolehkah kamu melanjutkan hubungan dengan mantannya itu?

Liputan6.com, Jakarta Putus cinta itu menyebalkan, bahkan saat itu bukan putus hubunganmu sendiri. Apalagi, jika yang putus itu adalah sahabatmu, dan kamu sudah akrab dengan pacarnya.

Lalu, jika sahabat putus dengan pacarnya, apakah kamu masih bisa menjadi teman mantannya?

"Satu hal yang sering dilupakan orang saat putus cinta adalah teman mereka--pendukung utama mereka--juga menginginkan hubungan mereka untuk sukses," ujar Samantha Burns, terapis bersertifikat, melansir Women's Health, Senin (30/10/2017).

Seandainya kamu dan mantan pacar sahabatmu dulunya memiliki hubungan yang baik, pertimbangkan beberapa hal berikut seandainya kalian masih ingin melanjutkan pertemanan:

1. Pertimbangkan alasan mereka putus

Hal ini penting. Jika sahabatmu diselingkuhi, dilecehkan, dikasari, atau mantannya melakukan sesuatu yang sangat menyakitkan dan berbahaya, Burns bilang, kamu bebas untuk menjauhinya dan tak berkontak sama sekali.

Namun, jika yang berperilaku buruk adalah sahabatmu, maka kamu memiliki landasan yang kuat untuk menjaga pertemanan kalian.

Jika alasan mereka putus tidak ada yang berbahaya atau menyakitkan, maka kamu bisa untuk terus berlaku netral pada mantannya sahabatmu itu.

2. Tempatkan diri di posisi sahabat

Jika kamu yang putus cinta, maka bagaimana perasaanmu? Apakah kamu tak masalah jika sahabatmu mendadak jadi pengingat tentang si mantan?

Mendengar mantanmu kongko bersama teman-teman kalian, mendengar teman-temanmu menyebut nama mantanmu, atau melihat mereka di media sosial teman-temanmu. Bagaimana perasaanmu?

Terus mendengar tentang mantan kekasih, bisa membuat patah hati tak sembuh-sembuh, atau muncul lagi. Jadi, saat kamu memutuskan untuk terus berteman akrab dengan mantannya sahabatmu, jangan kaget kalau dia perlu waktu menjauh. Dan, ada baiknya kamu tidak mengunggah waktu kalian bersama di media sosial.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


3. Tetaplah netral

(Foto: unsplash.com/Bruno Gomiero)

"Kamu masih bisa mendukung teman, tanpa perlu menjelek-jelekkan mantannya," ujar Burns. "Tugas teman kadang termasuk mengatakan, kenapa dia akan lebih baik tanpa mantannya. Tapi kamu bisa melakukan hal ini tanpa membenci mantannya itu."

Burns menyarankan untuk menghindari menyerang karakter sang mantan, dan cobalah untuk membahas perilakunya.

Apa yang harus dilakukan saat harus memihak?

Jika kamu masih ingin memiliki hubungan baik dengan sahabat sekaligus mantannya, kamu perlu melakukan percakapan terbuka dengan sahabat. Sampaikan keinginanmu untuk ingin tetap berteman dengan mantannya.

Dia bisa santai-santai saja, tapi kamu juga harus siap jika reaksinya berbeda.

"Jika putus mereka buruk, dia mungkin akan merasa kesal dengan keputusanmu. Kamu harus bisa menentukan, hubungan mana yang lebih penting," ujar Burns.

Jika semua orang masih ingin berteman, maka hal ini bukan masalah. Pastikan saja, kamu sudah membicarakan hal ini terlebih dahulu, dan tidak membuat asumsi apa-apa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya