Liputan6.com, Pekalongan - Puluhan warga menyambut kedatangan jenazah Aten Puspita (32), korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten. Jenazah perempuan itu tiba di rumah duka di Desa Lembur Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin siang.
Suasana duka mendalam dialami keluarga korban sesaat setelah jenazah orang yang disayanginya tiba di rumah duka sekitar pukul 14.00 WIB. Sejumlah warga dan keluarga korban terlihat menitikkan air mata.
Advertisement
Aten meninggal dunia karena mengalami luka bakar yang parah dan sempat dirawat di RS Tangerang selama empat hari.
Suami Aten, Supriyo (33), tak kuasa melihat istri tercintanya sudah tidak bernyawa. Tangisan kesedihan hingga akhirnya sempat beberapa kali tak sadarkan diri. Supriyono sempat mendampingi sang istri selama di rumah sakit.
Ayah korban Kurdi (58) dan anak semata wayang Aten yakni Ria Ardiansyah (13), juga tak menyangka telah ditinggalkan pergi untuk selama-lamanya.
Kakak korban yakni M Yusron (35) mengatakan, Aten meninggalkan anak satu yang masih kelas satu SMP.
Dua Minggu Kerja
Menurut dia, tujuan Aten bekerja ke pabrik kembang api itu untuk mengumpulkan uang, guna masa depan anak tersayangnya tersebut.
"Aten baru kerja di sana selama dua minggu. Katanya untuk membantu kumpul-kumpul uang untuk sekolah lebih tinggi anaknya," ucap Yusron.
Ia menerangkan, penyebab meninggalnya Aten karena mengalami luka bakar yang serius. "Luka bakarnya hampir 80 persen, kabar duka itu sudah disampaikan hari Minggu malam kemarin," kata Yusron.
Setelah disalatkan bersama di masjid, jasad Aten, korban kebakaran pabrik kembang api dimakamkan di tempat pemakaman umum di desa setempat sore harinya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Luka Bakar Parah
Aten Puspita (32) yang sebelumnya kritis di ruang ICU RSUD Tangerang meninggal dunia pada Minggu malam 29 Oktober 2017 sekitar pukul 22.00 WIB.
"Iya, meninggal dunia tadi malam sekitar pukul 10.00 malam di ICU," ujar Humas RSUD Tangerang Yudi, Senin (30/10/2017).
Yudi mengatakan, Aten mengalami luka bakar 75 persen di tubuhnya. Atin juga sudah mendapat penanganan operasi beberapa hari lalu dan kemudian mendapat perawatan kembali ke ruang ICU.
Dia menjelaskan, luka bakar yang dialami Atin mengenai berbagai organ vital, seperti area pernapasan dan bagian dada.
"Korban Ibu Atin ini datang pertama kali dari RS BUN bersama dengan korban lain Bu Nurhayati yang sudah lebih dulu meninggal dunia," tutur Yudi.
Advertisement