Lokasi Penampungan Pedagang Pasar Atas Bukittinggi di Pasar Banto

Lokasi penampungan sementara para pedagang korban kebakaran Pasar Atas Bukittinggi, Sumbar, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2017, 11:01 WIB
Lokasi penampungan sementara para pedagang korban kebakaran Pasar Atas Bukittinggi, Sumbar, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan. (Ilustrasi Kebakaran: Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Bukittinggi - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menyiapkan lokasi di Pasar Banto, sebagai tempat penampungan sementara bagi pedagang yang terdampak langsung kebakaran Pasar Atas Bukittinggi, pada Senin pagi, 30 Oktober 2017.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias, mengatakan bahwa lokasi yang direncanakan sebagai tempat relokasi, yaitu di daerah Pasar Banto, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pemerintah setempat memerlukan waktu untuk mengkaji lokasi-lokasi lain yang memungkinkan dijadikan sebagai tempat penampungan. "Butuh waktu, namun memang harus dilakukan dengan segera agar ekonomi masyarakat tetap hidup," katanya.

Ia menyebutkan pula, sementara ini, pemerintah setempat berencana menyediakan tempat penampungan di Jalan Perintis Kemerdekaan. Saat ini, pemerintah tengah meninjau lokasi itu serta mengukur luas jalan.

"Kita tinjau dulu di Jalan Perintis Kemerdekaan, berapa lebar jalan dan jumlah kios sementara yang memungkinkan dibangun di sini," ucap Wali Kota Bukittinggi, dilansir Antara, yang dikutip Liputan6.com, Selasa (31/10/2017).

Untuk itu, Pemerintah Kota Bukittinggi membentuk tim dari dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan untuk persiapan penyediaan kios sementara bagi pedagang.

Selain itu, Wali Kota Bukittinggi juga menugaskan dinas terkait mendata ulang di lokasi kebakaran Pasar Atas Bukittinggi. Terutama, mengenai kepastian jumlah pedagang yang terdampak kebakaran.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


800 Kios Terbakar dan 10 Orang Terluka

Pusat Pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terbakar pada Senin (30/10/2017) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. (Capture video: Istimewa/Media Sosial)

Ada sekitar 800 kios pedagang di pusat pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, hangus dalam kebakaran yang terjadi pada Senin, 30 Oktober 2017 sekitar pukul 06.00 WIB. Ratusan toko itu berada di di lantai dua dan tiga bangunan tersebut.

Wali Kota Bukittingi, M Ramlan Nurmatias, mengatakan bahwa 800 kios itu terdiri dari kios pakaian, sepatu dan konveksi.

Ia menyampaikan data ini berdasarkan penghitungan petugas di lapangan, dan juga jumlah kios yang ada di gedung yang terbakar. Para pedagang diharapkan bersabar karena pemerintah setempat segera menyediakan lokasi penampungan untuk tempat berdagang sementara.

"Nanti siang kami rapat dulu dengan semua perangkat daerah untuk mencari solusi," ucap Wali Kota Bukittinggi, Senin, 30 Oktober 2017, dilansir Antara.

Ramlan menjelaskan, pusat pertokoan Pasar Atas yang terbakar itu sedang dalam masa perbaikan pada bagian depan. Akibat kebakaran tersebut, perbaikan tidak akan dilanjutkan karena melihat kondisi secara keseluruhan, gedung pertokoan memang tidak bisa digunakan lagi.

"Pasar ini kan bangunan lama. Pernah terjadi beberapa kali kebakaran pula sebelumnya, lalu sempat terdampak gempa bumi. Memang perbaikan menyeluruh diperlukan," ujarnya.

Selain menghanguskan ratusan kios, kebakaran di Pasar Atas atau Pasar Ateh Bukittinggi itu mengakibatkan 10 orang terluka. Tiga korban luka di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Mukhtar.

Salah seorang petugas medis di lokasi kejadian, Helga Silvira, mengatakan ketiga korban tersebut terdiri atas seorang petugas pemadam kebakaran asal Payakumbuh dan dua pedagang.

"Kecelakaan dialami oleh para korban ketika mereka berusaha menyelamatkan barang dagangan dari kobaran api," ucap Helga, di Bukittinggi, Senin, 30 Oktober 2017, diwartakan Antara.

Ia menyebutkan pula, korban dari petugas pemadam kebakaran tersebut menderita sesak napas akibat terlalu banyak menghirup gas karbon dioksida serta menderita keram karena kedinginan saat berupaya memadamkan api.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya