RI Lobi Arab Saudi dan UEA Permudah Pembelian LPG

Selama ini, pasokan LPG dari Saudi Aramco cukup besar untuk memenuhi kebutuhan Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Okt 2017, 11:38 WIB
Para Finalis CJA Energi Muda Pertamina mendengarkan penjelasan dan melihat tangki raksasa penampung LPG di PT Opsico. (foto : Liputan6.com/energimudasemarang/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia meminta kemudahan pembelian Liqufied Petroleum Gas (LPG) kepada dua negara yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan,‎ ini merupakan hal yang diminta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM‎) Arcandra Tahar, saat berkunjung ke dua negara tersebut.

Kunjungan kerja tersebut berlangsung pada 24 sampai 26 Oktober 2017, untuk menghadiri First Forum on Public Investment Fund 2017 (FII 2017). ‎

Dadan menuturkan, Arcandra melakukan beberapa pembahasan dengan Pemerintah Arab Saudi. Salah satu pembicaraan terkait permintaan bantuan kepada Pemerintah Arab Saudi perihal pembelian langsung LPG dari Saudi Aramco.

Selama ini, pasokan LPG dari Saudi Aramco cukup besar untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. "Kebutuhan LPG Indonesia secara total sebesar 6 juta ton per tahun, 13 persennya dari Saudi Aramco," kata dia di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Menurut Dadan, Arcandra juga meminta harga minyak yang dijual Saudi Aramco ke Indonesia lebih rendah‎ dari harga pasar. Sehingga, PT Pertamina (Persero) dapat mengimpor minyak dengan harga murah.

"Pemerintah Arab Saudi diharapkan dapat memberikan harga impor minyak mentah (Arab Light) lebih rendah dari Saudi Aramco ke Pertamina," tutur Dadan.

Selain bertemu dengan Pemerintah Arab Saudi, Arcandra juga bertemu dengan perwakilan pemerintah UEA. Dalam pertemuan tersebut, Arcandara pun meminta agar PT Pertamina (Perero) dapat membeli langsung LPG dari perusahaan migas UEA ADNOC.

"Pemerintah UAE diharapakan dapat membantu untuk pembelian langsung LPG dari Pertamina kepada ADNOC. Hal ini dikarenakan sebagian LPG Indonesia berasal dari UAE," dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya