Liputan6.com, Bangkok - Pertarungan sengit antara dua reptil terjadi di The Royal Golf And Country Club Bangkok, Thailand. Seekor ular bertarung dengan seekor iguana. Keduanya bergulat hingga salah satu di antaranya mati.
Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (31/10/2017), ular pohon berwarna hijau tampak melilit iguana dengan rahang mencengram kepala hewan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Murray Darling, seorang pria berusia 55 tahun asal Edinburg, Skotlandia menyaksikan momen-momen pertarungan itu. Mulanya, iguana dapat melawan. Namun, dominasi ular tak dapat terelakkan.
Dalam waktu lima menit, ular berbisa itu dapat membunuh iguana. Tubuh hewan berduri itu remuk akibat lilitan ular. Setelah dirasa tak berdaya, si ular secara perlahan menelan iguana.
"Pertandingan golf saya memang berakhir buruk, tetapi saya rasa kadal raksasa itu punya hari yang lebih buruk," ujar Murray.
"Si ular memang mendominasi, kepala iguana bahkan tak pernah terlepas dari gigitan rahangnya. Ular itu menang, saya langsung pergi dan membiarkannya menikmati makan malam yang cukup besar," tambahnya.
Ular pohon yang kerap dijumpai di wilayah Asia tersebut punya nama ilmiah Chrysopelea ornata. Mereka biasa memakan tikus, burung, kadal kecil, telur dan serangga.
Buaya vs Piton
Pertarungan ular dengan hewan lainnya terjadi dengan buaya. Padahal, reptil itu adalah salah satu pemangsa yang ditakuti karena dikenal sangat mematikan.
Namun, ketika bertemu dengan lawan yang sepadan, seekor buaya pun berganti peran menjadi mangsa.
Pada Januari 2017, seorang penulis harian Palm Beach Post menyaksikan peristiwa langka di alam liar di negara bagian Florida.
Hanya sekitar 4 meter dari jalan Loop Road, ia menyaksikan seekor buaya besar menaikkan ekornya ke permukaan air dalam posisi tubuh sedang terbalik, lalu tenggelam lagi ke dalam air.
Joe Capozzi (penulis) sedang mengayuh sepeda gunung menyusuri Grassy River Preserve dalam perjalanan mendaki ke Everglades National Park di luar Miami.
Sekitar 11 kilometer di selatan Tamiami Trail, ia menyaksikan pertarungan tersebut.
Kejadian yang disaksikannya memang bukan sejak awal, tapi jelaslah bahwa buaya berukuran 1,8 meter tersebut berjuang mati-matian. Buaya malang tersebut hanya terlihat melawan dengan mengibaskan ekornya berulang-ulang.
Gigitan buaya tersebut seperti menerjang angin. Tidak mengenai apa pun, sementara belitan ular Asia Tenggara itu semakin ketat. Kejadian berlangsung setidaknya selama 10 menit saja, lalu Capozzi pergi meninggalkan tempat kejadian.
Ketika ia kembali lagi ke tempat pertarungan sekitar 1 jam kemudian, ular piton itu masih di sana sedang membelit mangsanya.
Ular piton Burma yang sedang membelitnya berukuran panjang sekitar 4,5 meter, demikian menurut warga setempat sekaligus pemandu wisata yang belakangan menyaksikan rekaman video oleh Capozzi.
Menurut pihak berwenang negara bagian Florida, rekor ular piton Burma yang pernah tertangkap di sana adalah seekor ular berukuran 5,7 meter.
David True, seorang petugas kehutanan di Big Cypress National Preserve, mengatakan, "Video itu luar biasa. Tidak bisa disaksikan setiap hari. Ahli biologi di taman sangat tertarik untuk melihatnya."
Menurut brosur "Alien Invaders: Burmese Pythons", hewan yang termasuk dalam daftar satwa terancam punah itu bisa berkembang hingga lebih dari 6 meter di tempat asalnya di Asia Tenggara.
Ular-ular piton membinasakan hewan-hewan lokal di Florida setelah dilepaskan oleh para pemilik mereka dalam 3 dekade belakangan ini dengan alasan tidak mampu lagi memeliharanya.
Advertisement