Liputan6.com, Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menegaskan, konflik antaragama tidak hanya disebabkan faktor ajaran agama. Konflik yang lahir justru disebabkan karena sejumlah faktor nonagama seperti politik, ekonomi dan hukum.
"Ada yang bisa kami lakukan, tokoh agama lakukan, tapi juga ada peran dari para tokoh negara, dari parpol untuk mengeliminasi dari daya rusak faktor non-agama ini terhadap kerukunan," ujar Din Syamsuddin di Kantor KWI Menteng Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).
Advertisement
Menjelang tahun politik 2018, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu meminta partai politik bertarung secara sehat sehingga tidak memecah kerukunan dan menimbulkan perpecahan.
"Itu faktor penting dalam menjaga kerukunan, yaitu penegakan hukum yang tegas konsekuen tapi juga secara berkeadilan," kata Din Syamsuddin.
Terus Terjaga
Din yakin jika faktor non-agama tersebut dapat diatasi, maka kerukunan antarumat beragama di Indonesia akan terus terjaga. Sebab, negara ini telah memiliki modal besar untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan antarumat beragama.
Adapun modal tersebut adalah agama itu sendiri. Faktor agama ini, kata Din merupakan modal besar karena agama selalu mengajarkan pada kerukunan, kasih sayang, dan perdamaian.
"(Modal) kedua, Indonesia juga memiliki Pancasila dan Bineka Tunggal Ika," terang mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement