Liputan6.com, Manggarai Timur - Top 3 Berita Hari Ini, seorang ayah di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap putri kandungnya sendiri yang masih duduk di bangku SMP.
Aksi bejatnya itu dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun waktu 5 bulan terakhir di saat sang istri tidak ada di rumah. Agar aksinya tak diketahui sang istri, ayah bejat ini mengancam anaknya akan dibunuh jika mengadu pada ibunya.
Advertisement
Bicara soal sejarah dan asal-usul sebuah ilmu sakti atau kanuragan, masih adakah di jaman serba modern saat ini, mereka yang memiliki kesaktian atau ilmu kanuragan?
Konon beberapa jenis dari ilmu tersebut bisa membuat siapa saja yang menimba ilmu tersebut dipercaya tidak bisa mati.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Ayah Bejat Cabuli Anak Kandung dan Merekamnya di Ponsel
Seorang ibu rumah tangga melaporkan suaminya berinisial MM ke Polsek Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur karena tega mencabuli anak kandungnya. Bejatnya, aksinya itu direkam memakai ponsel.
Kasus ini baru terungkap pada Rabu 25 Oktober 2017 ketika si bapak biadab ini menitipkan ponsel ke istrinya untuk diisi baterainya di rumah mereka.
Saat sang istri menghidupkan HP dan melihat-lihat foto yang ada di galeri ponsel milik suaminya, sontak dia terkejut. Di sana nampak foto suami dan anaknya dalam keadaan bugil.
Lebih kaget lagi ketika dia mendapati video suaminya tengah memperkosa anaknya.
2. 4 Ilmu Kanuragan Tersohor di Tanah Jawa
Ada beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih.
Bahkan konon saat ini masih ada orang yang memilki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat "amalan" serta pantangan yang harus dijalani.
Waringin Sungsang merupakan ajian paling hebat dalam dunia persilatan. Ilmu kanuragan ini memiliki efek mematikan. Konon, ajian Waringin Sungsang diciptakan Sunan Kalijaga.
Yang kedua ilmu Rawarontek. Siapapun yang menimba ilmu ini jika tubuhnya terputus bisa kembali menyatu. Bahkan konon saat ia mati pun bisa hidup kembali.
3. Magis, Pilkades di Cirebon Diwarnai Perang Antar-Dukun
Terhitung 102 desa di Kabupaten Cirebon menggelar pilkades atau kuwu secara serentak. Seperti umumnya pilkada, calon kuwu melakukan berbagai manuver politik mereka untuk mengambil simpati warganya.
Termasuk, menggunakan jasa dukun dalam upaya memenangkan suara pada pemilihan tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Suranenggala, Kecamatan Suranengala, Kabupaten Cirebon. Di desanya, warga selalu menggelar ritual yang oleh masyarakat setempat disebut Damar.
Dalam ritual Damar semua calon kuwu membakar kemenyan lengkap dengan sesajen yang disediakan di suatu ruangan.