Liputan6.com, New York - Otoritas di Departemen Kepolisian New York (NYPD) menemukan sebuah notes dalam truk yang digunakan untuk serangan teror di New York City. Pihak berwenang itu mengklaim bahwa pelaku bertindak atas nama ISIS.
Sumber polisi senior kepada CNN mengatakan, notes itu tertulis dalam bahasa Inggris.
Seorang pria menyewa sebuah truk dan mengendarai kendaraan itu di rute sepeda yang sibuk di dekat World Trade Center. Insiden yang terjadi pada Selasa, 31 Oktober 2017 itu menewaskan delapan orang dan melukai sekitar selusin lainnya, kata polisi.
"Ini adalah tindakan teror, dan tindakan teror yang sangat pengecut," kata Wali Kota New York Bill de Blasio seperti dikutip dari CNN pada Rabu (1/11/2017).
"Serangan pengecut ini ditujukan pada warga sipil yang tidak berdosa, ditujukan kepada orang-orang yang menjalani hidup mereka sehari-hari dengan biasa saja," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Setelah menghantam pesepeda, pelaku menabrakkan truk ke bus sekolah. Lalu, ia keluar dari kendaraan sambil membawa senjata api imitasi. NYPD mengatakan, polisi menembaknya di bagian perut.
Pelaku berusia 29 tahun itu dibawa ke rumah sakit untuk operasi. Menurut dua sumber di kepolisian, pelaku bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov.
Ia berasal dari Uzbekistan dan datang ke Amerika Serikat pada 2010, kata sumber itu kepada CNN.
Insiden tersebut sedang diselidiki sebagai terorisme, kata beberapa pejabat.
Saksi mata melaporkan tersangka tersebut meneriakkan "Allahu Akbar". Satuan Tugas Terorisme FBI mengambil alih penyelidikan.
Berdasarkan laporan Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah diberi penjelasan singkat tentang insiden itu. "Pikiran dan doa kami bersama mereka yang terdampak," ujar juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.
Melalui Twitter, Trump berkicau sebagai respons insiden itu.
"Di NYC, sepertinya ada serangan lain yang dilakukan oleh orang sakit dan gila. Penegak hukum mengikuti kasus ini dengan ketat. TIDAK DI AS!" tulis Trump dalam akun Twitter-nya.
"Kita tak boleh membiarkan ISIS kembali, atau masuk, setelah negara kita mengalahkan mereka di Timur Tengah dan tempat lain. Cukup!"
Tindakan Terorisme
Pihak berwenang menganggap itu adalah tindakan teror karena pengemudi mengatakan sesuatu beberapa saat setelah meninggalkan truk terkait aksinya. Sementara itu, metode serangan tersebut sesuai dengan serangan teroris lainnya, kata Komisaris Polisi New York James P. O'Neill.
Kendaraan telah digunakan sebagai senjata dalam sejumlah serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam insiden mematikan di Nice, Prancis, dan London.
Sesaat setelah kejadian tersebut, cuplikan berita menunjukkan beberapa sepeda yang rusak di jalur sepeda yang populer di New York City. Terlihat petugas medis merawat orang-orang yang terluka di latar belakang.
Enam orang dinyatakan tewas di lokasi kejadian dan dua lainnya dinyatakan tewas di rumah sakit. Sementara 11 lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka serius, tapi tidak mengancam jiwa, menurut Komisaris Kebakaran New York Daniel Nigro.
Seorang juru bicara Home Depot--tempat pelaku menyewa truk--mengkonfirmasi salah satu truk perusahaan tersebut mengonfirmasi kendaraan itu disewa untuk dijadikan senjata dalam insiden di Manhattan. Ia mengatakan, perusahaan tersebut "bekerja sama dengan pihak berwenang" dalam penyelidikan insiden maut ini.
Advertisement