Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memaparkan hasil Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2017. Dalam hasilnya, BPJS mengungkapkan kepuasan jemaah haji tahun ini sebesar 84,85 persen.
Setidaknya, ada 10 macam yang disurvei BPS. Pertama, soal pelayanan transportasi bus antarkota.
Advertisement
"Indeks kepuasan jemaah haji pada pelayanan transportasi bus antarkota menempati urutan teratas dari semua pelayanan yang diterima jemaah haji 2017, yaitu sebesar 88,23 persen," ujar Kecuk di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Dia mengatakan, dalam aspek ini, tiga tertinggi yang menjadi sorotan jemaah adalah tampilan fisik bus jemaah haji sebesar 89,83 persen naik 4,06 poin, kelengkapan fasilitas dalam bus seperti kursi, AC, dan lain-lain sebesar 89,30 persen naik 3,77 poin, serta kerapian dan kebersihan bus yang digunakan mengangkut jemaah haji sebesar 88,94 persen naik 3,92 poin.
"Kedua tertinggi adalah pelayanan transportasi bus selawat sebesar 87,72 persen," ucap dia.
Dalam aspek pelayanan transportasi bus antarkota, dua tertinggi yang menjadi sorotan adalah tampilan fisik bus yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji sebesar 89,38 persen naik 2,51 poin, kelengkapan fasilitas dalam bus seperti kursi, AC, dan lain-lain sebesar 88,98 persen naik 2,41 poin.
"Ketiga tertinggi adalah pelayanan petugas haji sebesar 87,38 persen. Pada tahun 2017, jenis pelayanan Petugas Kloter dan Non-Kloter diintegrasikan menjadi pelayanan petugas haji," tutur dia.
Dalam aspek pelayanan petugas haji, ujar Kecuk, tertinggi adalah penampilan dan kerapian sebesar 92,77 persen naik 3,00 poin dan kesopanan petugas 91,49 persen, naik 3,09 poin.
Sementara peringkat paling bawah adalah pelayanan transportasi bus di Mina atau Armina yang hanya mempunyai nilai indeks 78,09 persen.
"Aspek yang mempunyai indeks kepuasan paling tinggi dicapai oleh kesopanan sopir dalam melaksanakan tugas sebesar 82,41 persen turun 0,53 poin, dan tampilan fisik bus yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji sebesar 81,61 persen turun 0,98 poin," tutur dia.
Pelayanan Daerah Kerja
Tak hanya itu, Kecuk juga memaparkan hasil pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia per Daerah Kerja (Daker) atau Satuan Operasi. Yang pertama, kata dia, pelayanan di Daker Bandara.
"Di Daker Bandara sebesar 87,16 persen dengan indeks tertinggi secara berturut-turut ada pada pelayanan bus antarkota 88,81 persen, pelayanan petugas haji 87,85 persen, ibadah 87,34 persen, katering 86,77 persen, dan lain-lain 85,07 persen,” kata Kecuk.
Sedangkan di Daker Madinah, ujarnya, sebesar 86,94 persen, di mana indeks tertinggi secara berturut-turut ada pada pelayanan akomodasi hotel 88,18 persen dan petugas haji 87,71 persen. Yang terendah adalah pelayanan katering 85,13 persen dan lain-lain 85,75 persen.
"Pelayanan di Daker Madinah sebesar 85,79 persen, di mana indeks tertinggi secara berturut-turut pada jenis pelayanan bus antarkota 89,33 persen dan pelayanan petugas haji 87,28 persen. Terendah adalah pelayanan hotel 81,84 persen dan pelayanan lain-lain 84,84 persen," ujar Kecuk.
Dan terakhir pelayanan di Daker Armina sebesar 81,20 persen, di mana indeks tertinggi petugas pelayanan haji 86,46 persen dan pelayanan ibadah 85,73 persen. Terendah adalah pelayanan tenda 75,55 persen serta pelayanan transportasi bus Armina 78,09 persen.
Survei IKJHI merupakan survei kedelapan sejak dilakukan pada 2010 silam. Survei ini untuk mengetahui dan mengukur kepuasan jemaah haji, membuat kajian analisis, serta melakukan tindak lanjut perbaikan terhadap aspek-aspek pelayanan yang diberikan selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
"Jumlah sampel ada 14.400 anggota jemaah yang kita ambil secara acak, dua gelombang. Ada kuisioner khusus sampelnya kita convenience sampling itu sekitar 4.100, sehingga total responden itu 18.500. Itu cukup mewakili," ujar Kecuk.
Meski demikian, Kecuk menegaskan, kepuasan jemaah haji pada 2017 ini menjadi yang terbaik sejak survei pertama yang diselenggarakan pada 2010.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement