Liputan6.com, Surabaya - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dirinya masih menunggu petunjuk kiai untuk menentukan pendamping sekaligus deklarasi maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018.
"Saat ini sedang diproses, seperti hasil survei yang akan dilaporkan ke forum kiai pada 5 November mendatang. Setelah dilaporkan, kami akan komunikasikan ke partai pengusung," tutur Khofifah usia penutupan Jelajah Kapal Kepahlawanan di Armatim Surabaya, Rabu (1/11/2017).
Advertisement
Menurutnya, mekanisme pemilihan calon wakil gubernur yang akan jadi pendampingnya telah digodok forum para kiai dan bu nyai pada 15 Oktober lalu. Kemudian pertemuan itu dilanjutkan pada 19 Oktober lalu.
"Atas saran para kiai, barisan pendukung nanti dinamai Aliansi Santri Nasionalis," ucap Khofifah.
Tim 9 menimbang delapan nama bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Khofifah. Nantinya, sosok cawagub itu harus mampu mendulang suara di Pilgub Jatim.
Pemersatu dan Pendulang Suara
Juru bicara Kiai Tim 9, KH Asep Saifudin Chalim, menyatakan, ada karakter khusus yang harus dipenuhi cawagub pendamping Khofifah, yakni harus mampu menjadi pemersatu dengan semua parpol pengusung dan NU nantinya.
"Juga harus memiliki rekam jejak serta kemampuan mendulang suara yang bagus," kata Asep.
Kiai Asep masih merahasiakan delapan nama-nama figur calon pendamping Khofifah itu. Namun, kata dia, delapan nama tersebut dipilih berdasarkan usulan dari para kiai dan partai-partai politik pendukung.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement