Tak Bisa BAB, 28 Kg Kotoran Dikeluarkan dari Tubuh Pria Ini

Ini kisah tentang seorang pria yang memiliki kelainan langka dan membuatnya tidak bisa buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Nov 2017, 20:00 WIB
Ini kisah tentang seorang pria yang memiliki kelainan langka dan membuatnya tidak bisa buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Liputan6.com, Shanghai - Kapan terakhir kali kamu buang air besar? Pertanyaan yang aneh? Tidak juga. Kenyataannya, banyak orang di dunia ini yang mengalami kesulitan buang air besar. Namun, kisah yang satu ini pasti membuatmu urut dada.

Ini kisah tentang seorang pria yang memiliki kelainan langka dan membuatnya tidak bisa buang air besar dalam jangka waktu yang lama. Identitas pria tersebut tidak diungkapkan ke publik, tapi yang pasti kejadiannya belum terlalu lama. Pada 8 Juni 2017, pria itu menjalani operasi untuk mengeluarkan ampas makanan yang menumpuk di tubuhnya.

Menurut dokter, penyakit yang diderita oleh pria itu bernama Hirschsprung. Di bagian tiap rektum tiap orang terdapat saraf. Saraf ini memainkan peranan penting dalam melewatkan kotoran lewat anus. Bila saraf ini tak ada, kotoran akan tetap menumpuk di sana dan menyebabkan penyumbatan. Penyumbatan itulah yang disebut Hirschsprung dan diderita oleh pria tersebut.

Pria itu awalnya tidak memahami apa yang salah dengan dirinya. Meski telah meminum obat pencahar, tapi tidak ada yang berubah. Ia tetap tak bisa buang air besar. Sampai kemudian semuanya terungkap saat ia memeriksakan diri di Rumah Sakit di Shanghai, Tiongkok.

Foto dok. Liputan6.com

Dr Yin Lu dan dokter lain yang melakukan operasi mengatakan bahwa saat ia datang, ia tampak seperti seseorang yang tengah hamil 9 bulan. Setelah dioperasi, feses yang terperangkap di dalam tubuh pria itu beratnya mencapai 28 kilogram dan panjangnya 76 sentimeter. Menurut Lu, perbandingan menderita penyakit ini di dunia adalah 1:5.000 dan tak ada gejala yang mengawalinya.

Yang pasti, biasanya seorang anak akan mengeluarkan kotoran gelap yang didefenisikan sebagai Meconium dalam 48 jam setelah kelahirannya. Tidak adanya kotoran tersebut dapat dianggap sebagai gejala penyakit Hirschsprung. Tanda lain yang dapat dijadikan acuan adalah perut yang membengkak, serdawa, diare, dan muntah cairan hijau.

(Sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya