Liputan6.com, Lombok PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tak mau ketinggalan menggairahkan industri pariwisata di provinsi itu. Perseroan pelat merah itu mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan di sejumlah tempat di NTB, termasuk destinasi wisata.
Di antaranya, Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah.
Komitmen PLN diwujudkan dengan terus mengembangkan stasiun penyedia listrik umum (SPLU).
General Manager PLN NTB Mukhtar mengatakan, pengembangan SPLU itu tak lepas dari keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB membangun wisata ramah lingkungan.
Dia menambahkan, SPLU itu juga bagian dari antisipasi perseroan dalam menyiapkan teknologi terkait perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, sepeda motor, hingga mobil. "Seiring berkembangnya teknologi, SPLU kini juga dapat digunakan untuk mengisi ulang kendaraan listrik," ujar Mukhtar saat meresmikan SPLU di Kompleks Islamic Center NTB akhir pekan kemarin.
Khusus di Gili Trawangan, PLN NTB sudah memasang satu unit SPLU. Pasalnya, pengunjung di destinasi itu banyak yang menggunakan motor listrik.
Menurut Mukhtar, penambahan SPLU di Gili Trawangan akan dilakukan secara bertahap. Begitu juga dengan KEK Mandalika yang mengusung konsep pembangunan hijau.
"Kami akan berkoordinasi dengan pemda dan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) terkait lokasi dan izin minta pemasangan SPLU. Intinya, teknologi kami siap mendukung pariwisata NTB," kata Mukhtar.
Dia menambahkan, PLN NTB menargetkan 30 SPLU yang akan disebar di beberapa titik pada 2018 mendatang. Di antaranya, Mandalika dengan enam SPLU serta masing-masing lima unit di Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur.
Sedangkan di Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima masing-masing dua unit. Satu unit lainnya akan dipasang di Kabupaten Sumbawa Barat.
Jumlah yang akan dibangun pada 2018 menggenapi sepuluh SPLU yang sudah beroperasi. Di antaranya, dua unit di Lapangan Sangkareang dan Udayana serta masing-masing satu SPLU di Islamic Center NTB, Gili Trawangan, dan Pantai Ampenan.
Apa kata Menpar Arief Yahya?
“Bagus! Destinasi wisata menjadi target penyediaan layanan SPLU, agar bisa dimanfaatkan wisatawan. Semakin meyakinkan kepada customers kita, wisatawan yang berkunjung ke tanah air, bahwa kita terus mengembangkan teknologi yang raman lingkungan,” kata Arief Yahya.
TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index) Indonesia salah satu yang harus diperbaiki adalah environment sustainability. Memperbaiki lingkungan, agar memperkuat destinasi dan menjadi daya tarik wisatawan.
(*)