Liputan6.com, Jakarta Sebuah surat pembaca masuk ke redaksi Liputan6.com, terkait keluhan pengguna Vespa. Disebutkan, konsumen skuter ikonik asal Italia, bernama Adri Handoyo mengalami kekecewaan dan kerugian atas pembelian produk Vespa Sprint pertama untuk anaknya.
Kekecewaan pembeli Vespa Sprint ini bermula saat ia membeli Vespa Sprint di Jakarta Fair, beberapa waktu lalu. Pembelian ini dilakukan melalui dealer Premier, Cideng.
Advertisement
"Pihak Premier mengirimkan Vespa Sprint putih yang diantar ke rumah, dan diterima istri dan anak saya dalam kondisi banyak baret-baret di hampir seluruh bagian motornya. Selain itu, pengiriman dilakukan tanpa pelindung, seperti bubble wrap atau bisa dikatakan telanjang," jelas Adri dalam isi surat elektroniknya, kepada Liputan6.com, Selasa (31/10/2017).
Saat pengiriman motor, terlihat juga rangka dan bodi yang tertempel di leher motor terlihat lusuh. Lalu, anak dan istri dari Adri Handoyo meminta untuk ditukar unit karena kondisinya tidak layak. Namun, pihak pengirim meminta istri Adri Handoyo untuk menandatangani pernyataan bahwa barangnya sudah datang.
Pasalnya, tanpa pernyataan tersebut motor dianggap tidak sampai tujuan, dan tidak dapat ditukar unit. Lalu, sekitar sepekan, motor dikirim kembali masih dengan unit yang sama, hanya dengan pergantian part yang baret.
"Kami merasa tidak mendapatkan kesempurnaan sebuah produk baru dari brand Vespa! Brand yang seharusnya memiliki kelas 'berbeda'," tambahnya.
Lalu, pada 30 September, pihak Adri mengajukan komplain secara lisan di pameran Vespa dari Premiere, dan Sinergy di Pondok Indah. Komplain perihal kondisi tersebut, dan tidak ada informasi STNK hingga saat itu.
"Beberapa hari kemudian, Istri saya ditelepon oleh Bambang dari Divisi After Sales Vespa, dan memberikan compliment cat ulang vespa kami, yang akan dikirim kembali tanggal 2 November. Melalui bapak Bambang juga kami mendapatkan informasi perihal STNK yang tertahan, akibat pajak progresif dengan mengirimkan foto STNK kami. Terima kasih untuk pihak aftersales atas hal ini," pungkasnya.
"Namun minggu lalu kami sungguh terkejut atas kondisi lain tentang Vespa ini. Anak kami menemukan kondisi Vespa ini ternyata juga tidak Brand New," tambahnya. Konsumen menduga Vespa yang dikirimkan adalah eks display. Menurutnya, itu menjadi alasan mengapa Vespa yang dikirim banyak baret dan stiker nomor rangka dan body yang tertempel pada leher motor terlihat lusuh.
Menurutnya, ada beberapa kesamaan nomor rangka & mesin baik yang tertera pada STNK dengan beberapa foto dokumentasi yang kebetulan pihak konsumen miliki.
Menurut dokumentasi pihak konsumen, Vespa ini sudah menjadi display pada pameran IMS (dok 6 mei, IMS 1- 5 jpg) dan PRJ (dok 11 Juni, PRJ 1-5 jpg). Pihak konsumen juga melampirkan dokumentasi pribadi sebagai bukti menerima Vespa display (Dok 1 IMS, Dok 2 PRJ, Dok 3 Rumah dan STNK).
Foto Vespa Konsumen
Advertisement
Jawaban Piaggio Indonesia
Terkait komplain dari konsumen Vespa tersebut, Liputan6.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut ke pihak PT Piaggio Indonesia, sebagai distributor resmi Vespa di Tanah Air.
Dijelaskan Public Relations and Communications Manager Piaggio Indonesia, Robby Gozal, pihaknya tidak akan lepas tangan, terkait dengan keluhan konsumennya tersebut. Dan pihak pabrikan asal Italia ini, berusaha untuk membantu konsumen untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.
"Semua unit yang kita pamerkan motor baru, karena kita bukan merek elektronik yang unit display-nya dinyalain, dan untuk pameran juga mesinnya dimatikan dan tidak dihidupkan. Tapi memang, unit display mendapatkan penanganan yang hati-hati apalagi hendak dikirim ke konsumen," jelas Robby Gozal saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Lanjut Robby, untuk unit display yang bakal dikirimkan ke konsumen, bakal melewati kontrol kualitas yang ketat. "Apakah unit tersebut mulus atau tidak," pungkasnya.