Liputan6.com, Denpasar - Keberadaan Gua Jepang sebagai bukti penjajahan negara matahari terbit di masa Perang Dunia II tersebar hampir di seluruh Nusantara. Salah satunya berlokasi di Dusun Koripan, Desa Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Atmosfer dingin dan getir terasa dari gua yang dibangun warga Bali secara paksa kala itu. Para romusha dari warga Bali berhasil membuat 16 gua berdiameter yang cukup besar dengan kedalaman sekitar 15 meter. Gua itu dibayar oleh banyak nyawa pekerja yang meninggal, baik akibat penyiksaan oleh tentara Jepang maupun yang meninggal karena wabah penyakit.
Menurut warga sekitar, hampir seluruh gua itu terhubung satu sama lain. Gua itu difungsikan oleh tentara Jepang untuk mengatur siasat peperangan dengan Sekutu. Konon menurut warga sekitar, kala itu di lokasi ini banyak tentara Jepang yang sedang bersembunyi.
Baca Juga
Advertisement
Gua itu berada di bawah tebing yang berhadapan langsung dengan Sungai Tukad Bubuh. Tempat itu menjadi lokasi penyergapan tentara Sekutu oleh tentara Jepang kala mereka melintas di sekitar lokasi. Menurut cerita yang beredar, banyak nyawa melayang pada pertempuran antara Jepang dan sekutu di sekitar lokasi.
Made Ananta, warga sekitar lokasi menuturkan dari belasan rute gua yang dibangun, hanya dua gua yang tak saling bersambungan, yakni yang terletak di selatan dan utara. Menurut penuturan orang-orang tua, kata Ananta, Jepang menjadikan gua itu sebagai tempat bersembunyi sekaligus menyergap tentara sekutu yang melintas.
Tentara sekutu yang tak menyadarinya banyak menjadi korban tentara Jepang. Pertempuran berdarah itu membuat aura gua terasa menyeramkan. Utamanya saat dilintasi malam hari.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sering Terjadi Kecelakaan
Lantaran pernah menjadi lokasi pertempuran, tak mengherankan jika aroma mistis menyeruak di sekitar lokasi. Salah satu peristiwa yang sering terjadi yakni kecelakaan di sekitar lokasi akibat pengendara melihat penampakan mahluk astral.
Saat pengendara tengah melintas di jalan berkelok itu, biasanya mereka melihat penampakan mahluk astral dengan berbagai bentuk. Pada saat itulah kecelakaan terjadi. "Biasanya orang yang terlibat kecelakaan katanya melihat sesuatu, entah orang yang tiba-tiba nyebrang atau lainnya, Mahluk halus begitulah," kata Ananta kepada Liputan6.com, Rabu, 1 November 2017.
Ananta mengaku pernah masuk ke dalam gua tersebut. Di dalam gua, ia melanjutkan, terasa begitu dingin. "Tidak apa-apa kok kalau mau masuk. Terasa dingin di dalam. Gelap sekali," katanya.
Beberapa kali pula, kata Ananta, Gua Jepang pernah dijadikan lokasi syuting serial mistis televisi yang tayang tiap malam hari. Kabarnya, banyak penampakan yang ditemukan di dalam gua itu. "Ada penampakan tentara, ada orang yang tersiksa, dan lain-lain. Saya pribadi belum pernah melihat langsung penampakan itu," ujarnya.
Di luar itu, sekitar lokasi Gua Jepang memang minim penerangan sehingga para pengendara wajib berhati-hati. Apalagi, jalanan sedikit berkelok.
Walau bernilai historis, Gua Jepang di Klungkung belum menjadi objek wisata yang diminati wisatawan. Namun, Pemerintah Kabupaten Klungkung tetap memelihara gua itu dengan salah satunya membangun taman yang asri.
Jika Anda tengah berlibur di Bali dan senang wisata sejarah, tak ada salahnya mengunjungi Goa Jepang. Dari Denpasar, Anda membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju lokasi. Anda bisa mengambil jalan melalui Kabupaten Gianyar lalu menuju arah ke Kabupaten Klungkung. Goa Jepang berada di perbatasan antara Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung.
Advertisement