Liputan6.com, New York - Pada Selasa lalu, pelaku serangan teror truk New York City melakukan aksi saat murid-murid baru saja usai sekolah dan kebiasan trick-or-treat akan dimulai.
Pada Halloween, anak-anak di Amerika Serikat memiliki kebiasaan berjalan dari pintu ke pintu dan membawa pesan "trick-or-treat" untuk merayakan Halloween yang jatuh pada 31 Oktober setiap tahun.
Namun, suasan keceriaan berubah jadi trauma ketika truk sewaan menabrak sebuah bus sekolah yang berisi beberapa murid. Anak-anak tersebut menjadi korban termuda dalam serangan yang menewaskan 8 orang serta melukai 11 lainnya.
Dikutip dari aol.com pada Kamis (2/11/2017), Sebastian Sobczak sedang menjemput anaknya pada saat kejadian.
Baca Juga
Advertisement
Kata Sobczak kepada Inside Edition melalui aol.com, "Sungguh mengerikan karena kita tidak tahu apakah itu merupakan permulaan dan gelombang kedua sedang menjelang, atau ada seseorang yang masih berkeliaran."
Pengemudi itu tidak menyadari dampak sepenuhnya hantaman truk itu pada bus yang dikemudikannya hingga ia kemudian turun dan melihat langsung ke sisi bus yang ditabrak.
Sobczak mengingat, "Saya melihat ada satu anak yang sampai melayang dalam bus dan kepalanya menghantam jendela sehingga jendelanya rusak."
"Ia terkulai di atas anak lain. Saya melihat satu lagi murid perempuan diam saja."
Ada dua anak dan seorang dewasa yang menjadi penumpang bus saat tersangka teroris sengaja menabrak kendaraan mereka. Mereka semua cedera, termasuk si pengemudi.
Supir bus itu dipuji karena mengutamakan keselamatan anak-anak.
Sobczak menambahkan, "Saya kasihan melihat pengemudinya. Ia jelas terluka, ia mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan anak-anak itu."
Dalam satu foto, pengemudi itu terlihat sedang memeluk seorang anak yang cedera. Anak itu seakan tidak ingin melepaskannya walaupun si pengemudi sedang dinaikkan ke dalam ambulans.
Serangan Teror Truk
Sebanyak delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka setelah sebuah truk menabrak para pejalanan kaki dan pesepeda di Lower Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Peristiwa itu terjadi pada 31 Oktober 2017 pukul 15.00 waktu setempat. Kala itu truk berwarna putih yang disewa dari Home Depot menabrak pesepeda dan pejalan kali.
Setelah melaju beberapa blok, truk tersebut kemudian menabrak bus sekolah, melukai dua orang dewasa dan dua anak-anak di dalamnya, sebelum akhirnya terhenti.
Seorang pria berusia 29 tahun yang keluar dari truk tersebut, ditembak di bagian dada dan diamankan oleh petugas polisi.
Media AS melaporkan bahwa pria tersebut bernama Sayfullo Saipov, seorang imigran asal Uzbekistan. Ia datang ke AS pada 2010 setelah menang lotere imigrasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement