Liputan6.com, Gresik - Dipastikan terdegradasi dari Liga 1, suasana di Persegres Gresik United mulai memanas. Bagaimana tidak, Pelatih Hanafi sudah mulai blak-blakan membuka borok dalam Tim kebanggaan asal Gresik ini.
Pelatih Persegres, Hanafi berani membongkar kebobrokan di timnya. Rupanya, para pemain Gresik United sudah kehilangan gairah yang berdampak ke latihan.
Baca Juga
Advertisement
Mereka jarang mengikuti latihan dalam menyongsong suatu pertandingan. Tak heran apabila performa tim ini bobrok hingga akhirnya terdegradasi.
Intensitas latihan para pemain Gresik United mulai menurun seiring dengan merosotnya prestasi tim ini. Menurut pengakuan Hanafi di hadapan awak media selepas pertandingan lawan PS TNI, Sabtu (28/10/2017) kemarin, timnya sudah tidak pernah berlatih dalam kurun waktu lima hingga enam pertandingan terakhir.
"Sebenarnya sudah ada pembenahan. (Namun) ketika diumumkan ada latihan, yang latihan hanya tiga-empat orang. Bahkan sisa lima-enam pertandingan (kemarin), itu tidak ada latihan sama sekali," kata pelatih asal Malang tersebut.
Sudah Berusaha
Tidak adanya latihan membuat Hanafi sukar untuk memperbaiki masalah teknis di Laskar Joko Samudro-julukan Gresik United. Apalagi ada faktor lain yang juga berpengaruh. Sayang Hanafi tutup mulut ketika ditanya faktor apa yang membuat timnya enggan berlatih.
"Pelatih tidak bisa berbicara. Karena mungkin banyak permasalahan," ujar mantan pelatih Perseru Serui itu.
Pernyataan Hanafi diamini salah satu pemain senior Gresik United April Hadi. Pesepak bola 36 tahun itu secara terbuka mengakui bahwa timnya sudah jarang berlatih.
April sendiri memilih latihan di luar lapangan untuk menjaga kondisinya tetap bugar. "Betul kata coach soal latihan. Walaupun saya tidak latihan, saya tetap (berlatih di) treadmill supaya coach tetap percaya dengan saya," ungkap April.
Advertisement
Tanpa Target
Setelah melawan PS TNI, Gresik United masih memiliki dua pertandingan away melawan Sriwijaya FC (5 November) dan Bali United (12 November). Karena sudah pasti terdegradasi, mereka tak memasang target apapun di pertandingan ini.
Meski demikian Hanafi tetap berharap timnya bermain maksimal. Setidaknya, dua laga terakhir jadi ajang bagi pemain untuk 'menjual' diri.
"Mudah-mudahan anak-anak bisa tampil seperti waktu di Malang. Mudah-mudahan dua laga ini menjadi etalase untuk anak-anak," harap Hanafi. (Dimas Angga P)