Melihat Kinerja 2 Emiten Operator Taksi hingga Kuartal III

Dua emiten operator taksi sudah merilis laporan keuangan hingga kuartal III 2017. Bagaimana kinerjanya di tengah gempuran taksi online?

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Nov 2017, 13:15 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan operator taksi merilis kinerja keuangan hingga September 2017. Kinerja dua operator taksi belum menggembirakan selama sembilan bulan pertama 2017.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/11/2017), PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 16,27 persen dari Rp 360,86 miliar hingga akhir kuartal III 2016 menjadi Rp 302,12 miliar hingga akhir September 2017.

Pendapatan perseroan turun 14,01 persen menjadi Rp 3,13 triliun hingga akhir September 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,64 triliun. Beban langsung turun menjadi Rp 2,27 triliun hingga akhir kuartal III 2017 dari periode sama tahun Rp 2,62 triliun.

Hal itu mendorong laba bruto turun 16,24 persen dari Rp 1,01 triliun pada akhir September 2016 menjadi Rp 851,97 miliar. Laba usaha perseroan merosot 28,49 persen dari Rp 581,98 miliar hingga akhir September 2016 menjadi Rp 416,15 miliar.

PT Blue Bird Tbk mencatatkan kenaikan laba atas pelepasan aset tetap menjadi Rp 34,48 miliar hingga akhir September 2017. Pendapatan bunga naik menjadi Rp 17,48 miliar. Sementara itu, pendapatan lain tercatat menjadi Rp 27,09 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi 121 hingga akhir kuartal III 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 144. Total liabilitas turun menjadi Rp 1,92 triliun pada 30 September 2017. Ekuitas tercatat Rp 4,81 triliun. Perseroan mengantongi kas Rp 499,91 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Operator Taksi Express Catatkan Rugi

Sementara itu, PT Express Transindo Utama Tbk membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 210,57 miliar hingga akhir September 2017. Hal itu didorong pendapatan perusahaan operator taksi Express ini turun 54,81 persen menjadi Rp 231,62 miliar.

Perseroan membukukan beban langsung susut menjadi Rp 355,34 miliar. Perseroan membukukan rugi usaha Rp 157,92 miliar hingga akhir September 2017 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 46,29 miliar.

Perseroan berkode saham TAXI ini mencatatkan penurunan beban lain-lain dari Rp 149,37 miliar pada akhir kuartal III 2016 menjadi Rp 137,12 miliar pada akhir kuartal III 2017. Dengan melihat kondisi itu, perseroan alami rugi per saham naik menjadi 98,14 pada akhir September 2017.

PT Express Transindo Utama Tbk membukukan kenaikan liabilitas menjadi Rp 1,86 triliun pada 30 September 2017 dari periode 31 Desember 2016 sebesar Rp 1,82 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 525,82 miliar pada 30 September 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya