Liputan6.com, Langley - Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, merilis sejumlah dokumen yang ditemukan di tempat persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan.
Dokumen yang diperoleh saat penggeberekan itu mengungkap rincian tentang aktivitas Pemimpin Al Qaeda dan bagaimana ia mengarahkan kelompok teror tersebut.
Dikutip dari CBS News, Kamis (2/11/2017), jumlah dokumen baru itu terdiri dari hampir 470 ribu item dengan total 321 gigabyte data, termasuk 79 ribu file audio dan gambar, 10 ribu video, dan teks yang ditemukan dalam sejumlah perangkat.
Selain itu, CIA juga merilis apa yang mereka sebut sebagai buku pribadi Osama. Buku tersebut ditulis tangan menggunakan bahasa Arab.
Baca Juga
Advertisement
Osama tewas dalam penggerebekan oleh Pasukan Khusus Angkatan Laut AS (US Navy Seal) setelah hampir 10 tahun bersembunyi pasca-serangan 11 September.
Pembebasan file dan dokumen CIA dilakukan setelah Office of the Director of National Intelligence merilis tiga file selama tiga tahun.
"Rilis hari ini mencakup surat, video, file audio, dan materi lain (milik Al Qaeda) yang menyediakan info bagi masyarakat Amerika untuk mendapatkan wawasan lebih jauh tentang rencana dan cara kerja organisasi teroris ini," ujar Direktur CIA, Michael Pompeo, dalam sebuah pernyataan.
Dari sekian banyak file yang dirilis CIA, terdapat rekaman pernikahan Osama bin Laden, di mana Osama muncul untuk kali pertama. Rekaman pernikahan itu juga menunjukkan hadirnya pemimpin tinggi al Qaeda.
Selain itu terdapat juga sejumlah film Hollywood, kartun, dan dokumenter tentang dirinya sendiri. Beberapa di antaranya adalah "Antz", "Carz", "The Three Musketeers", dan "Where in the World is Osama bin Laden".
Salah satu dokumen yang menarik perhatian adalah rekaman latihan pidato Hamza bin Laden, anak Osama bin Laden. CIA mendeskripsikan rekaman itu sebagai "film rumahan" Al Qaeda.
Memburu Hamza bin Laden, Putra Mahkota Osama bin Laden
Kematian Osama bin Laden tidak semerta memusnahkan Al Qaeda. Apalagi, setelah ada fakta terkuak bahwa ia meneruskan garis kepemimpinan ke anak bungsunya, Hamza bin Laden.
Baru-baru ini, Hamza bin Laden tengah menjadi buruan pasukan khusus Inggris, Special Air Service (SAS). Hal itu dilakukan setelah intelijen Inggris dan Amerika Serikat memasukkan Hamza sebagai salah satu target utama.
Dilansir News.com.au, Hamza saat ini menjadi pemimpin Al Qaeda, mewarisi jejak ayahnya.
Menurut laporan Daily Star, SAS meluncurkan perburuan pemuda 28 tahun itu, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
Sejumlah badan intelijen telah memperingatkan bahwa Hamza telah merencanakan serangan ke negara Barat setelah ayahnya tewas dalam operasi oleh US Navy Seals pada 2011.
Hamza menghilang dari kompleks terpencil di Abbottabad, Pakistan, beberapa minggu sebelum Osama bin Laden terbunuh. Namun, dua tahun lalu, ia kembali muncul dalam sebuah pesan video yang memuji serangan teror di London.
Kemunculan kembali Hamza bin Laden di Suriah membuat CIA menambahkan dirinya ke daftar pengawasan Departemen Luar Negeri AS.
Saat ini, Hamza masuk dalam daftar 10 teroris paling dicari. Ia saat ini juga berada dalam pengejaran pasukan koalisi yang dikerahkan di Operation Shader.
Empat puluh tentara SAS telah bergabung dengan unit lain di tim Joint Coalition Special Operations. Mereka juga telah dikirim ke Suriah dalam misi rahasia untuk menemukan Hamza.
Mereka akan didukung oleh pesawat mata-mata berteknologi tinggi dan pesawat tak berawak yang bisa mendeteksi komunikasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement