Pelatih Top NBA Dicalonkan Jadi Presiden Amerika Gantikan Trump

Popovich mendapat dukungan dari insan NBA untuk jadi Presiden Amerika.

oleh Thomas diperbarui 03 Nov 2017, 07:00 WIB
Pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich, menggugat kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, jelang laga melawan Golden State Warriors di final Wilayah Barat playoffs NBA 2017. (AP Photo/Eric Gay)

Liputan6.com, California- Dukungan bagi pelatih top NBA Gregg Popovich untuk menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump pada 2020 terus mengalir. Insan NBA banyak yang mendukung Popovich memimpin Amerika.

Popularitas Popovich sebagai kandidat potensial presiden Amerika pada pemilihan 2020 terus melejit dalam beberapa bulan terakhir. 

Pelatih San Antonio Spurs itu naik daun setelah aktif berkomentar mengenai isu-isu terkini di Amerika. Popovich juga beberapa kali mengkritik kebijakan kontroversial dari Trump.

Bintang NBA dari klub Golden State Warriors Stephen Curry mendukung penuh Popovich untuk menjadi pengganti Trump pada tahun 2020 nanti.

"Dia hebat bagi NBA dan akan jauh lebih baik untuk negara ini, mungkin," ujar Curry kepada ESPN.

Senada dengan Curry, pelatih Warriors Steve Kerr juga melihat Popovich layak jadi presiden Amerika di masa mendatang. "Saya benar-benar akan memilih Pop. Dia akan menjadi presiden yang hebat," kata Kerr.


Disegani

Gregg Popovich (AFP)

Popovich merupakan sosok kharismatik di NBA. Dia sangat disegani oleh anak asuhnya maupun lawan.

Sepanjang kariernya melatih di NBA, Popovich sudah lima kali membawa Spurs menjadi juara. Dia tak tergantikan semenjak berkuasa di Spurs tahun 1996.

Popovich dikenal mampu meramu tim yang tak memiliki banyak superstar menjadi tim yang ditakuti. Beberapa pemain yang diorbitkan oleh Popovich antara lain Tim Duncan, Manu Ginobili, Tony Parker hingga Kawhi Leonard.

 


Bersaing Lawan Trump

Pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich saat memimpin timnya melawan Miami Heat pada laga NBA basketball game di Miami, (25/10/2017). Spurs kalahkan Heat 117-100. (AP/Wilfredo Lee)

Dengan popularitasnya di NBA, Popovich punya peluang bagus untuk mengalahkan Trump pada pilpres 2020. Popularitas Trump sendiri terus menurun seiring kebijakan kontroversial yang sering dibuatnya sejak menggantikan Barack Obama.

Banyak pemain NBA yang tidak suka dengan Trump. Golden State Warriors batal berkunjung ke Gedung Putih yang sudah menjadi tradisi bagi tim juara. Curry dan Kevin Durant tidak mau dijamu Trump di Gedung Putih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya