Suasana bagian dalam Gereja St Bartholomew yang dipenuhi Tengkorak dan tulang-belulang manusia di Distrik Czermna, Kudowa, Polandia, (31/10). Gereja St Bartholomew, juga dikenal sebagai 'kapel tengkorak'. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka)
Tengkorak menghiasi interior Gereja St Bartholomew di Distrik Czermna, Kudowa, Polandia, (31/10). Gereja St Bartholomew merupakan kuburan massal yang dibangun oleh pastor paroki setempat, Waclaw Tomaszek pada 1776. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka)
Tengkorak terlihat di Gereja St Bartholomew di Distrik Czermna, Polandia, (31/10). Gereja ini menyimpan tengkorak manusia yang meninggal karena Perang 30 Tahun (1618-1648), Perang Silesian I II III, dan wabah kolera. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka)
Suasana luar Gereja St Bartholomew di Distrik Czermna, Polandia, (31/10). Gereja ini memeliki ruang bawah tanah yang menyimpan tengkorak dan tulang-belulang puluhan ribu manusia. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka)
Tengkorak dan tulang-belulang terlihat di Gereja St Bartholomew, Polandia, (31/10). Sebanyak 3.000 lebih jasad manusia digunakan untuk menghiasi interior Gereja ini. Sementara 20.000 tersimpan di ruang bawah tanah. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka)
Tengkorak menghiasi interior Gereja St Bartholomew di Distrik Czermna, Kudowa, Polandia, (31/10). Gereja St Bartholomew merupakan kuburan massal yang dibangun oleh pastor paroki setempat, Waclaw Tomaszek pada 1776. (AFP Photo/Natalia Dobryszycka