Liputan6.com, Conventry - Sejumlah astronom 'terpaksa' memikirkan ulang sebuah teori astronomi tentang pembentukan planet. Pasalnya, mereka menemukan planet 'monster' yang berukuran lebih besar dibanding bintangnya.
Planet yang dikenal dengan nama NGTS-1b, seukuran dengan Yupiter. Namun, ia mengorbit bintang kerdil merah yang berukuran setengah dari Matahari.
Dikutip dari Independent, Jumat (3/11/2017), para ilmuwan tidak hanya memprediksi bahwa planet sebesar itu dapat mengorbit bintang yang sangat kecil. Mereka pun menganggap hal itu berseberangan dengan prediksi tentang terciptanya planet.
Baca Juga
Advertisement
Tata surya nan misterius itu terletak 600 tahun cahaya dari Bumi. Perbandingan antara bintang dan planet tersebut pun menjadi yang teraneh, setidaknya hingga saat ini.
"Penemuan NGTS-1b merupakan sebuah kejutan besar bagi kami. Planet sebesar itu tak pernah terbayang akan mengorbit bintang yang sangat kecil itu," ujar Dr Daniel Bayliss dari Univeristy of Warwick, yang memimpin tim astronom itu.
"Kita sedang disajikan kontradiski tentang cara terbentuknya planet. Saat ini tantangan kita adalah untuk mengetahui seberapa umum jenis planet ini berada di galaksi," imbuh dia.
Ditemukannya NGTS-1b
NGTS-1b ditemukan menggunakan Next-Generation Transit Survey (NGTS), sebuah teleskop robotik di Gurun Atacama Chile yang dirancang untuk mencari exoplanet -- planet di luar Tata Surya kita -- yang sedang transit di depan bintang induknya.
NGTS-1b yang merupakan planet gas panas itu, sangat dekat dengan bintangnya, yakni berjarak hanya 3 persen dari jarak Bumi dengan Matahari. Planet tersebut menyelesaikan satu kali orbitnya hanya dalam 2,6 hari dan memiliki suhu permukaan sekitar 530 derajat Celcius.
"NGTS-1b sangat sulit untuk ditemukan, meski memiliki ukuran besar, karena bintang induknya sangat kecil dan redup," ujar Profesor Peter Wheatley dari University of Warwick, yang mengepalai NGTS.
"Bintang-bintang kecil sebenarnya sangat umum di alam semesta, jadi mungkin saja ada banyak planet raksasa yang meunggu untuk ditemukan."
"Setelah bekerja selama hampir satu dekade untuk mengembangkan rangkaian teleskop NGTS, sangat menggetarkan melihatnya untuk menemukan planet baru yang tak terduga," jelas Wheatley.
Sebuah laporan tentang penemuan tersebut akan dimuat dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Advertisement