Liputan6.com, Jakarta Harga emas melonjak sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis, didukung oleh beberapa pelemahan di antaranya dalam dolar AS karena investor mempertimbangkan dampak kenaikan suku bunga pertama Bank of England dalam satu dekade, pelepasan RUU reformasi pajak AS dan keputusan Presiden Donald Trump menominasikan Jerome Powell yang diperkirakan akan memimpin Federal Reserve AS.
Investor mengharapkan Jerome Powell resmi menjadi Kepala Bank Sentral The Federal Reserve menggantikan Janet Yellen.
Advertisement
"Saya mengaharapkan kebijakan sama dilanjutkan setelah Janet Yellen meninggalkan jabatannya pada Februari," tutur Adam Kooss, Presiden Libertas Wealth Management Group dilansir Marketwatch, Jumat (3/11/2017).
Emas untuk pengiriman Desember naik 80 sen ata kurang dari 0,1 persen untuk menetap pada level US$ 1.278,1 per ounce setelah menetap lebih tinggi pada Rabu, hari sebelumnya, usai pernyataan kebijakan The Fed terbaru.
The Fed menyatakan bahwa mereka melihat ekonomi dometik masih solid meski harus memperhatikan level inflasi yang rendah.
Harga emas naik di 4 dari 5 sesi perdagngan. Sementara saham emas naik 0,1 persen.
"Saya percaya emas menghadapi tantangan terbalik dalam jangka pendek," kata Peter Spina, Presiden dan CEO GoldSeek.com. Dolar A.S. sepertinya ingin bergerak lebih tinggi atau setidaknya bertahan di level yang akan membuat harga emas tetap terbatas. "