Mangkir dari Pengadilan, Pemimpin Catalonia Terancam Ditangkap

Kejaksaan Spanyol tengah menyiapkan surat perintah penangkapan terhadap Puigdemont, dan empat pejabat Catalonia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 03 Nov 2017, 14:33 WIB
Mantan pemimpin Catalonia Carles Puigdemont (AP Photo/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Madrid - Kejaksaan Spanyol menyerukan berbagai pihak untuk segera menangkap Pemimpin Catalonia Carles Puidgemont dan empat anggota kabinetnya yang mangkir memenuhi panggilan pengadilan. Imbauan itu diutarakan pada 3 November 2017.

Seruan itu ditujukan kepada seluruh otoritas di Spanyol serta negara Eropa lain yang menjadi destinasi bagi Puigdemont dan empat anggota kabinetnya untuk melarikan diri. Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/11/2017).

Selain itu, saat ini, lembaga Adhyaksa Spanyol tengah menyiapkan surat perintah penangkapan terhadap Puigdemont, dan empat anggota kabinet Catalonia.

Mereka adalah Meritxell Serret (mantan Menteri Agrikultur), Antoni Comin (mantan Menteri Kesehatan), Lluis Puig (mantan Menteri Kebudayaan), serta Clara Ponsati (mantan Menteri Pendidikan).

Surat perintah penangkapan tinggal menunggu pengesahan dari Pengadilan Spanyol.

Perintah penangkapan itu muncul setelah Puigdemont dan kawan-kawan diketahui mangkir memenuhi panggilan Pengadilan Spanyol dengan melarikan diri ke Brussels, Belgia.

Mereka memilih Negeri Waffle menjadi destinasi pelarian usai Menteri Urusan Suaka dan Migrasi Belgia Theo Francken menyatakan, Puigdemont dan kawan-kawan dapat mencari suaka di negaranya.

 


Pengadilan Spanyol Memanggil Pejabat Catalonia

Beberapa hari lalu, Pengadilan Spanyol telah memanggil Puigdemont dan sejumlah pejabat Catalonia yang terlibat dalam upaya referendum untuk hadir di persidangan. Pengadilan menuduh mereka atas dugaan kasus pemberontakan, penghasutan, dan penyalahgunaan dana publik.

Sembilan pejabat Catalonia menghadap ke meja hijau, kecuali Carles Puigdemont, Meritxell Serret, Antoni Comin, Lluis Puig, serta Clara Ponsati.

Puigdemont yang saat ini berada di Belgia, menyebut pengadilan itu bermotif politik. Ia sebelumnya sudah mengatakan bahwa dirinya tak akan datang ke Madrid.

"Panggilan tersebut adalah bagian dari proses yang tak memiliki dasar hukum dan hanya berusaha menghukum gagasan. Ini adalah pengadilan politik," ujar Puigdemont dalam sebuah pernyataan seperi dikutip dari BBC.

Karena tak mengindahkan perintah tersebut, Kejaksaan Spanyol akhirnya memerintahkan penangkapan mereka.

Langkah Spanyol itu dilakukan setelah Catalonia mengumumkan kemerdekaanya pada Jumat pekan lalu.

Sebagai bentuk respons, pemerintah Spanyol menyatakan mencabut otonomi Catalonia dan mengendalikannya langsung dari Madrid serta memecat pejabat yang berkuasa di wilayah tersebut. Respons lain yang dilakukan Spanyol adalah menetapkan Puigdemont dan kawan-kawan sebagai pemberontak.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya