Jakarta - Kehadiran pemain asing di Indonesia Basketball League 2017-2018 dinilai secara tak langsung bakal memengaruhi performa tim nasional basket Indonesia. Ketua Perbasi, Danny Kosasih, mengatakan persaingan pebasket lokal dan pemain asing bisa mendongkrak performa tim nasional.
Baca Juga
Advertisement
"Seperti musim lalu, saya sangat senang ada pemain asing bermain di IBL. Ini membuat pemain Indonesia terbiasa menghadapi tekanan mental dari lawan yang badannya jauh lebih besar," ujar Danny kepada Bola.com, Jumat (3/11/2017).
Pada SEA Games 2017 di Malaysia, timnas basket Indonesia berhasil menyabet medali perak. Danny berharap prestasi serupa bisa kembali ditunjukkan para pemain tim nasional pada Asian Games 2018.
Demi menjaga level kompetisi tetap adil antara pemain asing dan lokal, Danny secara khusus telah mengajukan permintaan khusus kepada IBL. Klub dilarang menggunakan pemain aing dengan kualitas dan postur yang jauh lebih unggul dibanding penggawa lokal. IBL hanya memperbolehkan setiap tim memiliki satu pemain asing dengan tinggi badan di atas 188 cm.
"Kondisi seperti itu penting. Jika perbedaannya terlalu besar, justur pemain lokal bakal sulit untuk berkembang. Para penggila basket tentu tak ingin melihat pemain asing ini begitu mendominasi jalannya pertandingan," tutur Danny.
Seperti pada IBL 2016-2017, setiap tim berhak memiliki dua pemain asing. Namun, IBL tetap mematok batas gaji untuk menjaga sportivitas yakni gaji maksimal senilai 4.000 dolar Amerika Serikat (setara Rp 53,9 juta) untuk dua orang pemain.