Liputan6.com, Jakarta - Setiap ibu tentunya sangat menyanyangi anak yang dilahirkannya. Namun, kekhawatiran akan kelangsungan hidup anak justru bisa membuat [kasih sayang ibu ](3139157/ "")salah kaprah.
Seperti seorang ibu di Tiongkok yang khawatir akan kelangsungan hidup anaknya yang menyandang disabilitas. Dia tidak mau anaknya diurus orang lain jika dia meninggal dunia. Alhasil, si ibu pun memilih untuk membunuh anaknya itu.
Advertisement
Artikel seputar kisah pilu ibu pembunuh anaknya ini menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca Citizen6, Liputan6.com.
Sementara itu, artikel seputar standar kecantikan menyakitkan dalam sejarah menempati urutan kedua terpopuler. Diikuti artikel tentang mempelai wanita di Pakistan yang meracuni puluhan kerabat suaminya pada urutan ketiga terpopuler.
Berikut top 3 Citizen6:
1. Bunuh Anak Sendiri, Alasan Wanita Ini Buat Hati Pilu
Semua ibu pastinya menyayangi anaknya. Tentunya mereka akan melindungi anak dari segala bahaya.
Namun, tampaknya ibu yang satu ini akan membuat bayak orang marah karena aksinya. Seorang wanita tua dari Guangzhou, Tiongkok, mengaku membunuh anaknya sendiri. Namun, di balik aksinya itu, ternyata ada alasan yang membuat banyak orang terenyuh.
2. Tindik Puting, Ini 5 Standar Kecantikan Menyakitkan dalam Sejarah
Setiap negara pasti memiliki standar kecantikan yang berbeda. Namun, jika kita sedikit menengok standar kecantikan wanita zaman dahulu di setiap negara, pasti kamu terkejut.
Bahkan beberapa di antaranya juga tak masuk akal dan menyakitkan. Berikut ini merupakan sejumlah standar kecantikan yang pernah tercatat sejarah.
Advertisement
3. Dipaksa Menikah, Pengantin Baru Tega Racuni 27 Kerabat Suaminya
Seorang wanita Pakistan yang menikah karena paksaan berupaya meracuni suaminya. Namun, siapa sangka usahanya malah berujung ke pembunuhan 17 orang lainnya secara tak sengaja.
Peristiwa mengejutkan tersebut terjadi di sebuah desa terpencil dekat kota Ali Pur, Provinsi Punjab, Pakistan. Wanita yang tak disebutkan identitasnya itu sendiri berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.