Liputan6.com, New York - Mary Trump, ibu dari Donald Trump, dikabarkan jengkel atas ulah anaknya yang banyak mendapat sorotan. Wanita yang wafat pada tahun 2000 ini sempat melontarkan pertanyaan kepada menantu pertamanya, "anak macam apa yang telah saya besarkan?"
Dilansir dari Independent (4/11/2017), ia pernah merasa sangat malu akibat perceraian Trump. Peristiwa itu beserta usaha bisnis yang dilakukan Trump, banyak menjadi sorotan utama media sepanjang tahun 1990an.
Advertisement
Mary Trump lahir di Pulau Lewis, Skotlandia, pada tahun 1912. Dia merupakan anggota dari keluarga MacLeod yang berbudaya ketat ala Presbyterian dan berdialek Gaelic.
Mary beremigrasi ke New York pada 1930. Wanita itu kemudian bekerja sebagai asisten rumah tangga, sebelum bertemu dan menikah dengan Fred Trump. Lima anak lahir dari pernikahannya dengan pebisnis tersebut.
Kehidupannya setelah menikah dihabiskan dengan menjadi seorang ibu rumah tangga yang bermukim di kawasan Queens, New York. Mary juga turut berpartisipasi menjadi relawan pada badan amal setempat, di samping membantu menjalankan usaha real estate milik suaminya.
Perceraian Donald Trump dengan istri pertamanya, Ivana Trump, yang berlangsung pada periode akhir 1980an sempat membuat Nyonya Trump kecewa besar dan putus asa. Peristiwa yang menjadi buah bibir media pada masanya itu ikut melibatkan keluarga Trump di dalamnya.
Vanity Fair melaporkan, akibat ulah Donald Trump tadi, ia merasa ketakutan karena kamera seringkali mengintai diri dan keluarganya.
Hubungan Trump dengan Ibunya
Sosok Donald Trump sendiri lebih dikenal akan kedekatannya dengan sang ayah daripada sang ibu. Ia seringkali menolak untuk membicarakan ibunya lebih lanjut. Sementara itu, gambar sang ayah sendiri terpajang gagah di Oval Office.
Kerabat dari keluarga Trump mengatakan, Nyonya Trump terlihat 'lebih berjarak' dibandingkan dengan suaminya.
Teman masa kecil Donald Trump ikut menimpali, Fred Trump selaku ayah lebih sering terlihat mengawasi Trump kanak-kanak dibanding ibunya.
Kawan dari Fred Jr. yang merupakan kakak Donald Trump, pun menyetujui, ibunya jarang terlihat dan lebih sering mengurusi pekerjaan rumah.
Seorang Psikolog yang juga pengamat perilaku Presiden mengungkapkan, sikap Trump yang haus pujian dan acap berbuat 'buruk' terhadap wanita, adalah sikap bawaan yang terlahir dari hubungannya bersama sang ibu.
Prudence Gourguechon, perwakilan dari Asosiasi Psikoanalisa AS berkata, hubungan yang kuat dan intensif dengan sosok ibu yang penuh perhatian akan 'membangun' rasa percaya diri sang anak.
Dikutip dari Politico, ia menjelaskan, "Saya tidak spesifik membicarakan hal itu untuk satu individu saja, baik itu presiden maupun ibunya."
"Seorang ibu membantumu mengidentifikasi perasaan dan membangun struktur kognitif, sehingga membuatmu untuk tidak bersikap frontal dalam menanggapi sesuatu. Saya juga dapat mengatakan, kemampuan memberikan empati tumbuh dari hubunganmu dengan sang ibu," tambahnya.
Advertisement