Habiskan Dana Fantastis, Konservasi Candi Borobudur Buahkan Hasil

Habiskan 11 M, Konservasi Candi Borobudur Kerjasama Jerman Indonesia Buahkan Hasil.

oleh Nabila Mecadinisa diperbarui 05 Nov 2017, 21:00 WIB
Habiskan 11 M, Konservasi Candi Borobudur Kerjasama Jerman Indonesia Buahkan Hasil. (Foto: ISTIMEWA/ Akbar Muhibar)

Liputan6.com, Jakarta Kerusakan Candi Borobudur yang cukup parah akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010, akhirnya menggerakkan berbagai pihak untuk melakukan konservasi. Salah satunya adalah Republik Federal Jerman, yang bekerjasama dengan UNESCO dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan proyek konservasi Warisan Dunia. Saat ini, proyek yang memasuki usianya yang ke tujuh tahun mulai menampakkan hasil yang signifikan.

"Program ini merupakan pelatihan dan workshop yang dibiayai oleh pemerintah Jerman, yang diharapkan dapat membantu upaya pelestarian dan konservasi di Candi Borobudur. Usaha ini tidak hanya dirasakan oleh Candi Borobudur saja, namun oleh para konservator lainnya di Indonesia," ungkap Hendrik Barkeling, Wakil Duta Besar Republik Federasi Jerman untuk Indonesia, pada Jumat (3/11/2017).

Dalam kegiatan Special Ceremony Seven Years International Cooperation For Long-Term Conservation The Borobudur World Heritage Site, dikemukakan pula berbagai hasil nyata yang signifikan dan berkelanjutan. Mulai dari pelestarian Candi Borobudur, peningkatan kapasitas staf Balai Konservasi Borobudur, hingga berbagai teknik baru konservasi yang dapat menjaga candi lebih efektif dari sebelumnya. Tidak hanya itu, berbagai peralatan juga dipersenjatai sehingga para konservator mampu bekerja dengan lebih maksimal.

 

 


Konservasi Candi Borobudur

Prof. Dr. Shahbaz Khan, Director and Representative, UNESCO Office Jakarta menyatakan keberhasilan konservasi ni merupakan contoh nyata kolaborasi internasional dalam warisan budaya. Proyek yang didanai hingga 700 euro atau senilai Rp 11 miliar ini, telah menghasilkan sejumlah teknik konservasi baru, berbagai kegiatan riset dan peningkatan kapasitas. Serta mempunyai nilai penting bagi situs peninggalan budaya baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara dan dunia.

Proyek ini telah memfasilitasi sejumlah konservator dari Indonesia dalam berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan, yang berkaitan dengan pelestarian Warisan Dunia. Para konservator dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang ada dari berbagai belahan di Indonesia, juga turut belajar untuk meningkatkan kapasitas hingga mampu memberikan manfaat. Tidak hanya itu, koordinasi antara Kemendikbud dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga makin erat, terkait isu mitigasi bencana di area Warisan Dunia di Indonesia.

"Tidak hanya di Indonesia saja, kita memiliki lebih dari 2 ribu proyek konservasi budaya di 144 negara di dunia yang didanai oleh Pemerintah Jerman. Seperti di Vietnam, dan Angkor Wat, Kamboja," tutup Hendrik.

(Akbar Muhibar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya