Suasana asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. Glebelands merupakan sebuah rumah asrama yang terdiri dari 71 blok dan dihuni sekitar 22.000 orang. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Sejumlah pakain dijemur di di asrama Glebelands Blok R di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. Dari total 71 blok di asrama digua merupakan tempat persembunyian para pembunuh bayaran. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Aktivis hak asasi manusia, Vanessa Burger saat diwawancarai dan menceritakan tentang situasi asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Salah satu pintu blok penghuni asrama Glebelands terdapat tulisan dan foto tokoh politik di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Suasana asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. Asrama ini diduga merupakan tempat persembunyian bagi para pembunuh bayaran di tengah bersaingan politik di daerah tersebut. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Kondisi kamar mandi yang digunakan oleh 15 orang di asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Suasana asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. Glebelands merupakan sebuah rumah asrama yang terdiri dari 71 blok dan dihuni sekitar 22.000 orang. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)
Suasana asrama Glebelands di Provinsi Kwazulu-Natal, Durban, Afrika Selatan pada 23 September 2017. Asrama ini diduga merupakan tempat persembunyian bagi para pembunuh bayaran di tengah bersaingan politik di daerah tersebut. (AFP Photo/Rajesh Jantilal)