Petani Ingin Perbanyak Titik Penjualan Langsung ke Konsumen

Keberadaan Pasar Tani diharapkan bisa memangkas rantai distribusi karena petani bisa memasarkan produknya langsung ke konsumen.

oleh Nurmayanti diperbarui 05 Nov 2017, 17:00 WIB
Bazar menjadi salah satu cara petani memasarkan langsung hasil pertaniannya ke masyarakat. (Dok Inner City Management)

Liputan6.com, Jakarta Pasar Tani sudah tersebar di 29 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi tersebut, banyak petani yang sudah menjadi mitra binaan Kementerian Pertanian (Kementan) yang tergabung dalam Asosiasi Pemasar Hasil Petani (Aspartan).

Keberadaan Pasar Tani diharapkan bisa memangkas rantai distribusi karena petani bisa memasarkan produknya langsung ke konsumen, yang bisa menikmati harga pangan dan sayur lebih murah.

Wiyono Panca Ketua Pasar Tani mengatakan, dengan banyaknya jumlah petani yang terlibat maka diperlukan banyak jaringan output untuk memasarkan produk petani binaan ini.

Menurut Wiyono, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan retail dan mall untuk memasok sayur dan buah-buahan. Saat ini sudah ada lebih dari 60 jaringan mall. 

"Karena ini sangat penting bagi para petani bisa mendapatkan margin yang sesuai, dibanding mereka jual ke tengkulak," ujar dia, Minggu (5/11/2017).

Salah satunya, petani menggandeng perusahaan manajemen properti Inner City Management. Adapun kerjasama dengan Inner City Management, dalam bentuk keikutsertaan petani dalam berbagai bazaar yang digelar perusahaan ini.

Ia berharap, kedepan akan ada lagi pihak-pihak yang mau bekerja sama dalam memasarkan dan menyediakan wadah bagi para petani dalam memasarkan produknya.

 

 

 

 


Harga Lebih Murah

Dengan terjun langsung memasarkan hasil pertanian, diharapkan dapat memangkas mata rantai distribusi dan menguntungkan petani. Selain itu, para pembeli juga diuntungkan karena harga produk pertanian yang dijajakan lebih murah.

“Harganya bisa 20-30 persen di bawah harga pasaran. Oleh karena itu, kami berharap semakin banyak acara seperti ini yang bisa menjadi wadah para petani untuk memasarkan produknya secara langsung,” jelas Staf Humas Kementerian Pertanian Wiwik Wihartati.

Koordinator Estate and Green Waste Inner City Management, Kadek R Biantara mengatakan langkah fasilitasi kepada para petani binaan Kementerian Pertanian untuk memasarkan produk sayuran dan buah-buahan, salah satunya melalui acara “November Healthy In Harmoni” yang berlangsung 4-5 November 2017 di Gedung Club House Permata Mediterania, Jakarta Barat.

Kerja sama dengan kepada petani ini juga bertujuan mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang tengah digalakkan pemerintah.

Selain bazar aneka produk sayuran dan buah-buahan, berbagai kegiatan bertemakan hidup sehat digelar dalam acara ini.

"Dengan diselanggarakannya acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. Apalagi, dengan perubahan gaya hidup yang terjadi saat ini turut meningkatkan risiko kesehatan,” kata dia.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya