Liputan6.com, Balikpapan - Menggapai mimpi tentu butuh pengorbanan. Hal itulah yang diyakini Denny Setiawan, salah satu peserta audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) Indosiar di Kalimantan Timur.
Datang dari Berau, pemuda 25 tahun ini harus rela merogoh kocek lebih dalam karena harus dua kali membeli tiket berangkat. Denny harusnya tiba di Balikpapan pada Jumat (3/11/2017) atau dua hari sebelum audisi, hari ini. Namun, karena ketinggalan pesawat, keberangkatan pria asal Teluk Bayur, Kabupaten Berau itu harus tertunda.
Baca Juga
Advertisement
"Ya tiket hangus, saya beli lagi dan baru sampai kemarin. Saya di sini menginap di rumah teman, kebetulan ada beberapa peserta juga yang berasal dari Berau," ungkap Denny yang selain berprofesi sebagai penyanyi, juga aktif berbudi daya kucing.
Denny mengaku tak masalah dengan pengorbanannya demi mengikuti audisi LIDA. Menurutnya, untuk menggapai mimpi memang harus dengan kesungguhan dan pengorbanan. "Saya ke sini bukan sekadar iseng. Saya bawa modal kemampuan dan optimisme," ujar Denny.
Jarang ada Audisi Penyanyi di Kalimantan Timur
Dari Berau, Denny tak sendiri. Setidaknya, ada 10 peserta yang berasal dari Bumi Batiwakkal. Abdul Rachman, peserta asal Berau lainnya mengatakan, kesempatan audisi LIDA tergolong langka untuk Kaltim.
Dalam beberapa ajang pencarian bakat tarik suara, para peserta dari Kaltim kerap terpaksa harus menyambangi kota di provinsi lain yang terdekat, semisal Makassar atau Surabaya.
"Makanya, begitu tahu ada audisi, saya berangkat. Kebetulan juga kuliah di Samarinda, jadi dari sana bermotor. Di sini juga ada beberapa rekan dari Berau," kata pemuda 21 tahun ini.
Bagi Denny maupun Rachman, dunia tarik suara bukanlah hal baru. Mereka sama-sama aktif sebagai penyanyi dangdut di daerah asalnya."Jadi lebih ingin tahu, sampai aman sih kemampuan saya di sini. Syukur kalau bisa jadi penyanyi sukses," pungkas Rachman. (Saeroni)
Advertisement