Pukau Dunia, Fotografer Difabel Ini Raih Apresiasi dari Canon

PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia memberikan seperangkat kamera pada Achmad Zulkarnain.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Nov 2017, 19:00 WIB
Canon mengapresiasi sosok fotografer Achmad Zulkarnain

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Achmad Zulkarnain, fotografer yang menginspirasi banyak orang membuat Canon memberikan penghargaan pada pria asal Banyuwangi, Jawa Timur tersebut. Terlahir tanpa tangan dan kaki, sosoknya kini berhasil menjadi fotografer profesional dengan segudang prestasi.

Achmad menuturkan, keputusannya untuk terjun ke dunia fotografi merupakan hal yang tak disengaja. Ia memulai dunia fotografi ini awalnya karena sedang menggantikan teman yang biasa bertugas mengambil foto KTP atau acara pernikahan.

"Awalnya saya memotret tak sengaja, menggantikan teman yang biasa memotret untuk pembuat foto KTP atau acara pernikahan. Saya lihat dunia fotografi keren juga. Apalagi sambil memotret, saya bisa berkenalan dengan cewek," ujar pria yang akrab dipanggil Bang Dzoel tersebut.

Melihat kiprah tersebut, PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia memberikan apresiasi pada Achmad. Apresiasi itu berupa penghargaan khusus yang berisi perangkat fotografi kamera Canon EOS 6D dan baterry grip BG-E13 dan lensa Canon EF 70-200mm f/4 L USM di ajang Canon PhotoMarathon Indonesia 2017.

"Bang Dzoel merupakan sosok generasi muda yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang lewat karyanya, bukan saja dalam hal fotografi. Kami mendukung Bang Dzoel terus berkarya dan menularkan semangatnya tersebut. Semoga karyanya semakin dikenal luas baik di dalam dan luar negeri," ujar Canon Division Director PT Datascrip Merry Harun dalam keterangan resmi yang diterima Minggu (5/11/2017).

Bungsu dari tiga bersaudara ini memang sudah akrab dengan kamera Canon. Saat awal memotret, ia menggunakan Canon EOS 1100D. Setelah itu, ia memakai Canon EOS 600D, EOS 60D, hingga EOS 5D Mark II.

"Saya ingin mengatakan pada dunia, keterbatasan itu tak mengganggu melainkan mendukung saya mempelajari fotografi. Saya adalah fotografer dan ini hasil karya saya," ujar Achmad. Ia pun mendalami beberap aliran fotografi, seperti makro, landscape, hingga fashion.

Selain fotografi, ia juga dikenal berprestasi sejak duduk di bangku sekolah. Saat SMP, ia meraih juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat Kabupaten Banyuwangi dan juara 2 Olimpiade Matematika Tingkat Provinsi Jawa Timur. Ketika SMA, ia menjuarai Lomba Mengarang dan Bercerita Tingkat Nasional dan mendapat pendidikan teater oleh aktor Didi Petet.

"Saya ingin mengangkat bahwa difabel itu bisa berkarya dan bekerja, bukan dipandang sebelah mata," ujar pria yang kerap menjadi pembicara dan memberi pelatihan fotografi ini. Ia juga bercita-cita menggelar pameran foto tunggal bertema aktivitas anak-anak berkebutuhan khusus.


Gelaran Canon PhotoMarathon Indonesia 2017

Canon sendiri memang baru saja menggelar ajang kompetisi fotografi terbesar di Indonesia dengan tajuk Canon PhotoMarathon Indonesia 2017. Untuk 2017, ajang ini digelar di Baywalk Mall Pluit Jakarta.

Ribuan pemburu foto berkompetisi memperebutkan hadiah total senilai ratusan juta rupiah dan ada pula hadiah utama berupa perjalanan ke Jepang sekaligus berpartisipasi dalam kompetisi foto antarnegara.

Fotografer yang menjadi juara juga berkesempatan mendapatkan perjalanan klinik foto ke Padang sebagai wujud kemitraan Canon dengan Kementerian Pariwisata untuk memajukan destinasi wisata tanah air.

Ajang kompetisi fotografi ini sudah digelar untuk yang ke-9 kalinya oleh pt Datascrip sebagai distributor utama Canon di Indonesia. Pesertanya pun beragam dan berasal dari berbagai daerah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang ini menghadirkan kategori khusus bagi pelajar untuk berkompetisi dengan teman-teman seusianya. Ini merupakan cara Canon untuk mengembangkan kemampuan fotografer muda di Indonesia.

(Dam/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya