Liputan6.com, London - Berwisata ke luar negeri tentunya merupakan sebuah aktivitas menyenangkan untuk mengisi waktu liburan. Prancis, Inggris, AS, Jepang, dan negara Instagramable lainnya, merupakan tempat yang menjanjikan bagi para turis dunia untuk dituju.
Badan Luar Negeri dan Persemakmuran Britania Raya (FCO), baru-baru ini merilis daftar negara yang dinyatakan rawan untuk dikunjungi. Dilansir dari laman Viva (4/11/2017), salah satu negara terbaru yang masuk dalam negara berbahaya untuk dikunjungi adalah Turki. Ini adalah kali pertama Negara Ottoman masuk dalam daftar rawan pemerintah Inggris.
Advertisement
Alasan FCO memasukkan Turki adalah pada 2016, telah terjadi aksi bom bunuh diri yang terjadi minggu lalu di Bandara Internasional Atatürk, Istanbul, Turki, yang menewaskan 45 orang.
FCO mengkategorikan negara-negara yang ada di peta buatannya menjadi dua. Negara pertama adalah negara yang sebagian wilayahnya rawan untuk dikunjungi turis, dengan diberi tanda warna kuning. Negara kedua adalah negara yang sedang dalam kondisi sangat berbahaya, diberi tanda warna merah.
Berikut ini adalah daftar 10 negara yang termasuk 'berbahaya' versi FCO:
1. Thailand
Negara tetangga, Thailand, merupakan salah satu destinasi liburan favorit di kawasan Asia Tenggara. Deretan pantai berpasir putih, bangunan-bangunan bersejarah hingga berbagai macam keunikan lainnya, membuat banyak wisatawan betah untuk berkunjung ke sana. Namun, FCO menetapkan Thailand sebagai negara yang rawan kunjung dengan tanda kuning.
Dikutip dari Gov.Uk, beberapa wilayah di sana rawan terjadi tindak terorisme. Contoh yang pernah terjadi adalah ledakan di kawasan Bangkok pada bulan April dan Mei 2017.
November 2017, pihak berwenang setempat memberlakukan larangan merokok di beberapa pantai tujuan wisata, seperti Koh Samui, Pattaya, Phuket, Prachuap Khiri Khan, Chon Buri, dan Songkhla. Thailand juga dicap sebagai salah satu negara yang rawan akan virus Zika.
Advertisement
2. Yaman
Yaman adalah negara yang terletak di bagian selatan Semenanjung Arab. Dikutip dari Telegraph (9/10/2017), negara ini memiliki keunikan endemik tersendiri. Terdapat 37 persen spesies tumbuhan dan 90 persen jenis reptil yang hanya dapat ditemui di sana.
Kini, kondisi negara tersebut cenderung tak stabil. Peperangan marak terjadi di sana. Beberapa bagian wilayah negara diklaim sebagai kawasan yang tidak jelas berada di bawah otoritas siapa.
Kegiatan terorisme seperti penculikan dan penyanderaan, yang dilakukan oleh banyak kelompok militan, juga sering terjadi. FCO memberi Yaman tanda merah sebagai negara yang sangat rawan untuk dikunjungi.
3. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan negara tujuan utama umat Muslim untuk melaksanakan ibadah. Tercatat sebanyak 3.7 juta pelancong melawat ke sana setiap tahunnya, demi melaksanakan ibadah Haji dan Umrah. Namun demikian, FCO menetapkan tanda kuning untuk negara ini karena beberapa alasan.
Dilansir dari Gov.Uk, letak negara yang berbatasan langsung dengan Yaman, turut membuat kemananan di negeri gurun pasir itu dalam kondisi berbahaya. Otoritas Pariwisata setempat melarang pelancong untuk mendekati pos perbatasan dengan Yaman, dengan jarak aman sejauh 10 hingga 80 km dari garis batas negara bagian selatan.
Rudal Balistik juga kerap ditembakan dari arah selatan. Seperti yang terjadi pada Oktober 2016, ketika kapal sewa milik Emirates tertembak rudal di Laut Merah, sehingga menyebabkan kerusakan serius pada kapal.
Advertisement
4. Venezuela
Tidak hanya beberapa negara Asia saja yang ditetapkan rawan untuk dikunjungi. Negara seperti Venezuela juga dicap sebagai negara yang berbahaya untuk dikunjungi. Venezuela adalah negara yang berada di kawasan Selatan Benua Amerika, yang terkenal memiliki Air Terjun Angel sebagai air terjun tertinggi di dunia.
Dilansir dari laman Telegraph, negara ini sedang dilanda banyak kerusuhan. Sebuah peringatan yang dikeluarkan oleh Kedubes Inggris di sana menyatakan, Venezuela kini rawan tindak pemalakan dan potensi kerusuhan. Pasokan bahan bakar minyak di sana juga terbilang minim semenjak krisis.
Area perbatasan dengan Kolombia yang disinyalir berbahaya karena adanya grup bersenjata ilegal dan perdagangan narkoba di sana, membuat FCO memberi tanda kuning pada Venezuela.
5. Rusia
Rusia sebagai salah satu negara besar di kawasan Eropa juga masuk ke dalam daftar. Calon tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 2018 ini dilaporkan sedang rawan untuk dikunjungi karena beberapa alasan.
Seperti kondisi di Krimea yang dianeksasi dengan Rusia pada 2014. Kerajaan Inggris hingga saat ini belum mengakui wilayah di pesisir Laut Hitam tersebut sebagai bagian dari negara Rusia.
Beberapa wilayah eks Uni Soviet ini juga dinyatakan rawan terjadinya serangan teror. Wilayah yang dimaksud meliputi wilayah perbatasan dengan Ukraina, yaitu jarak 10 km dari garis perbatasan Rusia dan Ukraina di Donetsk dan Lugansk Oblasts. Hal ini turut membuat FCO memberi tanda kuning pada Rusia.
Advertisement
6. India
India menjadi salah satu negara yang diklaim rawan serangan teror oleh FCO. FCO melabeli negeri Taj Mahal ini kuning, menandakan sebagian wilayah di sana rawan untuk dituju.
Dilansir dari Gov.Uk, kemungkinan teroris untuk melakukan serangan ke India terbilang besar. Beberapa serangan langsung pernah terjadi di tempat umum yang banyak dikunjungi orang asing.
Tindakan pengamanan tambahan juga telah diterapkan pada bandara yang ada di sana. Pengunjung akan diminta waktunya untuk dilakukan pengecekan berlanjut. Apabila ada pengunjung yang membawa mobil, akan dilakukan pemeriksaan intensif pada kendaraan beroda empat tersebut.
Sama seperti Thailand, India juga dikategorikan sebagai negara yang rawan virus Zika.
7. Afghanistan
FCO menandai negara tetangga Pakistan ini dengan warna merah, sangat rawan untuk dikunjungi. Afghanistan terbilang darurat tindak terorisme.
Dilansir dari Telegraph, berpergian dengan mobil di sini sangat berbahaya. Sering terjadi pembajakan mobil di negara asal Osama Bin Laden ini.
Kondisi seperti ini akan sangat disayangkan bila terus terjadi, mengingat Afghanistan memiliki aset wisata yang menarik. Tempat seperti Menara Minaret, hingga Lembah Panjshir dan Koridor Wakhan yang merupakan bekas jalur sutra, merupakan lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Advertisement
8. Jepang
Negara Sakura ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata populer dunia. Citra Jepang sebagai negara besar telah membuat banyak orang 'ngebet' untuk bisa ke sana. Menariknya, FCO mengkategorikan Jepang dalam 'zona kuning'.
Hal ini dipicu oleh situasi di Semenanjung Korea yang tengah mengancam. Kondisi tersebut secara tak langsung turut mempengaruhi sektor wisata di Jepang. Rudal Korea Utara pernah melintasi langit Negeri Matahari Terbit itu.
Faktor alam akhir tahun ini juga turut ikut berpengaruh. Topan tropis telah berlangsung di sana dari bulan Juni, dan akan terus ada hingga Desember. Resiko bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung api dan tsunami, juga mengancam wisatawan yang hendak Jepang.
9. Somalia
Negara di pesisir tenggara Afrika ini memang sejak lama sudah berada dalam kondisi gawat. Terorisme masih gencar terjadi, utamanya melawan segala hal yang berbau 'barat'. Maka tak heran, FCO membubuhi warna merah pada negara ini di peta mereka.
Serangan bom merupakan peristiwa yang sudah dianggap lazim terjadi. Serangan juga sering mengancam ibu kota negara, Mogadishu, utamanya mengarah ke Somaliland. Area itu adalah kawasan pemukiman yang banyak dihuni orang 'barat'. Lautan Somalia juga rawan tindak terorisme. Perompakan sering terjadi di Teluk Aden dan Samudera Hindia.
Advertisement
10. Iran
Gov.Uk menyebut potensi terorisme masih sangat mungkin terjadi di Iran. Serangan teror dapat terjadi dimana saja, termasuk di tempat yang banyak dikunjungi oleh orang asing. Seperti yang terjadi pada 7 Juni 2017, Ibu Kota Teheran mendapat dua serangan - satu di Majles (gedung parlemen Iran), dan satu lainnya di Kuil Imam Khomeini dekat bandara internasional Imam Khomeini.
FCO juga menyarankan pelancong untuk tidak mengunjungi beberapa wilayah di negara tersebut, seperti 100 km di area perbatasan dengan Afghanistan, 10 km perbatasan Iran- Irak, serta provinsi Sistan-Baluchistan.
FCO menandai Persia dengan tanda kuning sebagai peringatan bagi pelancong untuk tidak bepergian ke negara itu.