Liputan6.com, New York - Deontay Wilder menantang juara dunia tinju kelas berat WBA dan IBF Anthony Joshua. Petinju Amerika Serikat itu sudah tidak sabar menanti pertarungan tersebut.
"Saya tahu saya yang terbaik, apakah Anda siap untuk tes ini?" ujar Wilder usai mempertahankan sabuk juara dunia tinju kelas berat WBC dengan memukul KO Bermane Stiverne pada ronde pertama di New York, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2017), seperti dilansir BBC.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sudah lama menunggu di pertarungan itu untuk waktu yang lama. Saya menyatakan perang terhadap Anda, apakah Anda menerima tantangan saya?"
Wilder tampaknya mengabaikan prospek bertarung melawan Dillian Whyte, yang baru saja memenangkan perterungan eliminasi pada pekan lalu. Kemenangan tersebut menempatkan petinju Inggris itu di posisi terdepan untuk menantang Wilder.
Whyte telah mengumpulkan enam kemenangan berturut-turut sejak takluk dari Anthony Joshua pada Desember 2015. "Sudah selesai @BronzeBomber, tapi mari kita kerjakan ini 3 Feb di O2. Saya tidak pernah takut, fakta. Melawan siapapun kapan saja," kata Whyte di akun Twitter miliknya.
Namun, Wilder membalas ciutan Whyte dengan mengatakan: "Mereka mencoba memberi saya seorang petani. Seorang raja tak mengejar petani, raja menghadapi raja. Saya ingin Yosua, jika dia tidak memberi saya pertarungan, kita memiliki rencana lain."
Ia menegaskan, penikmat tinju dunia sangat menginginkan pertarungan dirinya dengan Joshua. "Dunia menginginkan Yosua, dunia menginginkan Wilder, saya menginginkan Joshua, Joshua datang dan melihat saya. Tidak ada yang menghindar, tidak ada alasan lagi, bertemu, jangan menunggu. Mari kita lihat siapa yang terbaik," tantang Wilder.
Mimpi Buruk
Promotor Lou DiBella mengatakan Widler bisa menjadi mimpi buruk untuk Joshua. "Tidak ada yang seperti dia. Tidak ada yang memiliki jangkauan yang dimilikinya, tidak ada yang memiliki kekuatan pukulan satu pun yang dimilikinya," ucap Lou.
"Dia adalah petinjnu kelas berat paling menakutkan di planet ini. Dia akan menyuruh Anthony Joshua untuk tidur dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan kepada Bermane Stiverne."
"Dia adalah tes Anthony Joshua yang terbesar, dia adalah mimpi terburuk Anthony Joshua," ujarnya menambahkan.
"Eddie [Hearn] dan Anthony Joshua harus tahu bahwa tantangan terbesar bagi Joshua adalah pria yang terlihat sangat spektakuler malam ini."
Joshua sendiri sudah punya rencana pertarungan. Setelah mengalahkan Wladimir Klitschko lewat kemenangan TKO ronde 11 pada April 2017, ia menantang Tyson Fury.
Fury yang dibidik Joshua juga pernah mengalahkan Klitschko pada 28 November 2015. Bedanya, Fury hanya mampu menang angka.
"Dimanakah kau Fury? Saya tahu dia sudah pernah menyatakan minat menantang saya. Sekarang mari kita beri kesempatan bagi 90 ribu pasang mata di Stadion Wembley untuk menonton kita bertanding," imbuh Joshua.
Fury pun menjawab tantangan Joshua. "Tantangan diterima. Mari kita buat pertarungan tinju paling akbar dalam 500 tahun terakhir," jawab petinju yang sudah setahun lebih tidak naik ring.
Advertisement