Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp sebagai salah satu aplikasi terpopuler ternyata menyimpan bahaya. Alasannya, ada sejumlah pengembang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan nama besar aplikasi itu menipu pengguna.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebuah aplikasi palsu yang menyaru sebagai WhatsApp asli ternyata berhasil menipu jutaan pengguna. Aplikasi palsu ini berhasil memperdaya banyak pengguna karena memang hadir dengan informasi yang meyakinkan.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Digital Trends, Senin (6/11/2017), aplikasi bernama 'Update WhatsApp Messenger' ini menyematkan nama WhatsApp Inc. sebagai pengembang. Tak heran, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1 juta orang berdasarkan informasi dari laman Play Store.
Menurut laporan, aplikasi palsu ini memang menampilkan fungsi serupa WhatsApp asli. Namun di dalamnya, pengguna akan menemukan banyak iklan dan sejumlah kode untuk mengunduh aplikasi lain dengan nama 'whatsapp.apk'.
Untungnya, Google sudah menghapus aplikasi palsu ini dari Play Store. Kendati demikian, temuan ini memberi peringatan tak tertutup kemungkinan aplikasi palsu dapat masuk ke Play Store dan tampak seperti aplikasi aslinya.
Lantas, bagaimana cara penipu tersebut membuat aplikasi ini tampil seolah-olah asli? Menurut peneliti, para kriminal ini menggunakan sejumlah trik Unicode untuk membuatnya tampak seperti WhatsApp asli.
Langkah Google menangkal aplikasi berbahaya
Di sisi lain, Google sebenarnya tak tinggal diam dengan keberadaan aplikasi berbahaya semacam ini. Perusahaan itu sudah melakukan banyak hal untuk menghapus aplikasi serupa dari Play Store.
Terbaru, raksasa internet itu memiliki jurus jitu mengenyahkan malware di toko aplikasinya dengan program Google Play Protect. Fitur ini hadir untuk melindungi sistem Android dari aplikasi yang mencurigakan dan mengancam keamanan perangkat.
"Google Play Protect bisa mendeteksi ancaman dengan cepat dan cerdas. Ketika menemukan aplikasi yang mencurigakan, ia bisa menanganinya seketika," tutur Director Android Security Google, Adrian Ludwig beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah merekrut sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam bidang keamanan. Para ahli itu ditempatkan di negara-negara Google beroperasi.
Sekadar informasi, keamanan memang menjadi salah satu isu penting dalam pengembangan Android. Sistem operasi yang telah menyentuh 2 miliar perangkat ini kerap menjadi sasaran dari ancaman malware.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement