Jumlah Pengangguran di RI Tambah 10 Ribu dalam Setahun

Data BPS menunjukkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 sebanyak 128,06 juta orang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Nov 2017, 12:45 WIB
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10 ribu orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017. Adapun realisasi Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang. Pertambahan ‎jumlah orang yang menganggur ini seiring peningkatan jumlah angkatan kerja di Indonesia.

"Dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 10 ribu orang menjadi 7,04 juta di Agustus 2017," kata Kepala BPS, Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Dari data BPS, jumlah pengangguran pada Agustus 2016 mencapai 7,03 juta, sementara di Februari 2017, angkanya 7,01 juta. Namun, dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus ini turun 0,11 poin dari 5,61 di Agustus 2016 menjadi 5,50 di periode yang sama tahun ini. Adapun, TPT pada Februari 2017 sebesar 5,33.

"Jumlah angkatan kerja yang masuk mencapai 3 juta orang per tahun, jadi komposisi pekerja dan penganggurannya akan terus naik seiring jumlah penduduk. Tapi ‎yang penting persentase TPT-nya turun," Kecuk menerangkan.

Data BPS menunjukkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 sebanyak 128,06 juta orang. Jumlah ini naik 2,62 juta dibanding realisasi Agustus 2016 ‎yang sebanyak 125,44 juta orang. Sementara untuk Februari 2017 mencapai 131,55 juta orang yang masuk angkatan kerja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengangguran dunia

Data terbatu dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyebut jumlah pengangguran dunia tahun ini mencapai lebih dari 201 juta, atau meningkat 3,4 juta dibandingkan 2016.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, ILO mengatakan bahwa sektor swasta, terutama usaha kecil dan menengah, memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja yang layak di seluruh dunia.

Kajian ILO tentang "Prospek Lapangan Kerja dan Sosial 2017: Usaha dan Pekerjaan Berkelanjutan" menyebut, bisnis swasta menyumbang hampir 3 miliar pekerja -- atau 87 persen dari total lapangan kerja global.

Menurut laporan dari ILO, sektor publik yang lebih kuat adalah pondasi pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan.

Wakil Direktur Jenderal ILO Deborah Greenfield mengatakan, berinvestasi pada pekerja merupakan kunci keberlanjutan usaha. Dia juga mengatakan, memberikan pelatihan formal untuk pekerja tetap menghasilkan upah yang lebih tinggi, produktivitas yang lebih tinggi, dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Di samping itu, Greenfield juga mengatakan, pekerja sementara berada pada posisi yang kurang menguntungkan.

"Penggunaan tenaga kerja sementara dikaitkan dengan pemberian upah yang lebih rendah. Namun hal itu justru menimbulkan produktivitas yang lebih rendah tanpa mencapai keuntungan signifikan dalam biaya unit kerja," kata Greenfield.

Laporan tersebut juga menemukan, pelatihan di tempat kerja merupakan pendorong inovasi yang penting.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya