Berpotensi Terbakar, BMW Tarik 1,4 Juta Mobil

BMW harus melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki sebanyak 1,4 juta unit, karena berpotensi terbakar. Kenapa?

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Nov 2017, 19:07 WIB
BMW recall 1,4 juta unit mobil karena berisiko terbakar (Foto:Carscoops)

Liputan6.com, Munich - Kampanye penarikan kembali untuk perbaikan (recall), kembali menimpa pabrikan mobil besar. Kali ini, produsen mobil mewah, BMW, harus menarik sebanyak 1,4 juta kendaraannya di Amerika Serikat dan Kanada.

Mengutip Carscoops, ditulis Senin (6/11/2017), penarikan untuk diperbaiki ini karena mobil asal Jerman tersebut berpotensi mengalami kebakaran. Dijelaskan lebih lanjut, hal tersebut karena dua hal, yaitu pemasangan kabel di sistem pendingin udara yang dapat terlalu panas.

Untuk penyebab kedua, mobil dapat terbakar karena korsleting atau arus pendek pada komponen positive crankcase ventilation (PVC) valve, yang dapat menyebabkan PCV meleleh dan terbakar.

 Sementara itu, untuk model yang berpotensi mengalami kebakaran, yaitu unit yang diproduksi antara 2006 sampai 2011.

Menurut National Highway Traffic Safety Administration atau Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat, untuk kendaraan yang terkena recall karena pemanasan kabel AC, yaitu BMW 323i, 325i, 325xi, 328i, 328xi, 330i, 330xi, 335i, 335xi dan M3 produksi 2006 sampai 2011.

Selain itu, ada 328i xDrive, 335i xDrive dan 335is produksi 2007 sampai 2011, lalu ada 3335d produksi 2009 sampai 2011.

Sedangkan untuk yang bisa terbakar karena katup PCV, yaitu 128i produksi 2008 sampai 2011. Kemudia 328i, 328xi, 328i xDrive, 525i, 525xi, 528i, 528xi, 530i, 530xi, X3 3.0si, X3 xDrive30i, X5 xDrive30i, Z4 3.0i, Z4 3.0si dan Z4 sDrive30i produksi 2007 sampai 2011.

Dengan adanya kasus ini, pabrikan yang bermarkas di Munich ini menginformasikan lebih detail, karena mobil yang berpotensi terbakar, sebaiknya pemilik mobil parkir kendaraannya selalu di luar rumah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Recall Nissan

Nissan Motor Co Ltd berencana melakukan recall atau penarikan untuk diperbaiki, sebanyak 1,2 juta unit kendaraannya yang beredar di Jepang. Recall ini terjadi akibat Nissan tidak melakukan inspeksi akhir unitnya secara benar, dan tidak dilakukan oleh teknisi berkualifikasi.

Menurut pabrikan mobil terbesar kedua di Negeri Matahari Terbit ini, diperkirakan bakal menghabiskan biaya sekitar 25 miliar yen atau setara dengan Rp 2,9 triliun untuk recall tersebut. Penarikan ini bakal melibatkan mobil yang dipasarkan secara domestik, produksi antara Oktober 2014 sampai September 2017, termasuk Nissan Serena dan Note.

"Kita harus mengambil registrasi kerangka dan prosedurnya secara serius, terlepas dari seberapa sibuknya kita atau seberapa pendek stafnya," ujar CEO Nissan, Horoto Saikawa, kepada wartawan di konferensi pers, dikutip Reuters.

Saat ini, Nissan sedang berupaya bagaimana pemeriksaan ini dilakukan, dan proses ini bakal memakan waktu sekitar satu bulan. Selain itu, Nissan bakal menyertakan pihak ketiga untuk penyelidikan masalah tersebut.

Untuk diketahui, pengumuman recall ini menjadi yang terbaru yang dilakukan pabrikan asal Jepang, tepat satu setengah tahun setelah Mitsubishi Motor Corp mengakui telah memalsukan konsumsi bahan bakar untuk beberapa model pasar domestiknya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya