Liputan6.com, Turin - CEO Juventus Giuseppe 'Beppe' Marotta menyangkal pihaknya telah menekan bek tengah Leonardo Bonucci untuk meninggalkan klub. Marotta menegaskan setiap pemain bebas menentukan masa depannya sendiri.
Bonucci meninggalkan Juventus setelah AC Milan membayar nilai transfer 42 juta euro. Dia ditunjuk menjadi kapten I Rossoneri menggeser Riccardo Montolivo.
Baca Juga
Advertisement
Baru sepuluh penampilan di Serie A, dia sudah mendapat satu kartu merah. Pemain 30 tahun juga gagal mengangkat performa tim yang masih tertahan di peringkat tujuh klasemen sementara.
"Bonucci adalah pemain top," kata Marotta kepada Domenica Sportiva, dilansir dari Football Italia.
Memilih ke tim yang melakukan perombakan besar-besaran merupakan masa transisi yang harus dijalani Bonucci. Marotta membela eks-pemainnya dan meminta publik untuk menilai rekan Bonucci yang lain di AC Milan.
"Sepak bola adalah permainan tim, seorang individu dapat menambah nilai dari tim tapi saya pikir kolektivitas adalah hal yang penting. Di Juventus kami berharap mereka (Milan) bisa menjadi kompetitif, maka kami akan berusaha mengalahkan mereka," tutur pria 60 tahun itu.
"Kenapa kami menjual Bonucci? Karena kami tahu betul bahwa pilihan dibuat oleh para pemain, mereka adalah arsitek dari takdir mereka sendiri," ucapnya.
Hubungan Baik
Marotta juga menegaskan kepindahan Bonucci ke AC Milan tak membuat hubungannya dengan sang pemain memburuk. Dan Juventus juga tak memelas untuk mempertahankan pemain andalannya.
"Bonucci membuat keputusan, dan Juventus tidak menahan pemain yang mengekspresikan keinginannya untuk pergi," kata Marotta.
"Hal itu tidak diartikan dengan hubungan yang memburuk. Bonucci adalah pemain hebat tapi dia membuat pilihan ini, mungkin untuk meningkatkan kemampuannya dan menemukan tantangan baru," ujarnya.
Advertisement
Liga Champions
Marotta menegaskan target Juventus di Liga Champions. Setelah kalah di final pada 2015 dan 2017, Juve tak mengendurkan keinginannya untuk meraih trofi Si Kuping Besar.
Namun, Marotta sadar siapa lawan terberat Juve di kompetisi elite ini. Barcelona dianggap jadi batu sandungan paling besar dalam perburuan gelar musim ini.
Kali ini Bianconeri berjumpa dengan Barcelona pada fase penyisihan Grup D Liga Champions. Kedua tim bakal bertemu pada Kamis (23/11) di matchday kelima.
"Kami menghadapi lawan yang setara di Liga Champions. Tapi grup kami dibuat lebih rumit dengan kehadiran Barcelona," kata Marotta.
"Kami belum lolos, tapi semuanya tergantung hanya pada kami," ucapnya.
Baca Juga
Konflik Meningkat: Apa yang Terjadi Antara Paulo Fonseca dan Theo Hernandez di AC Milan?
Hidup dengan Budaya Indonesia dan Belanda Jadi Perpaduan yang Pas, Begini Tijjani Reijnders Bocorkan Kiat Suksesnya di YouTube AC Milan
CEO Milan Menerima Ancaman Pembunuhan saat Menjual Sandro Tonali ke Newcastle