Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama perhelatan Perbasi Cup 2017 dihiasi dengan kemenangan Hangtuah Sumatera Selatan dan Siliwangi Bandung Raya. Hangtuah mampu menaklukkan Bima Perkasa Jogja dan Siliwangi menjadikan NSH Jakarta sebagai korban.
Pada laga perdana Grup A Perbasi Cup 2017 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (6/11/2017), Hangtuah memang unggul dalam banyak hal atas Bima Perkasa. Tim besutan Andika Saputra itu menutup laga dengan keunggulan 70-56.
Baca Juga
Advertisement
Pada kuarter pertama, mereka memang sempat tertinggal 2-8, tapi mampu menutup pertarungan dengan keunggulan 11-0. Pada kuarter kedua, Hangtuah semakin tak terkejar. Meski sempat bertarung sengit, kuarter kedua ditutup dengan keunggulan Hangtuah 32-26.
Bima Perkasa sempat memberikan perlawanan pada kuarter ketiga. Buktinya, Hangtuah hanya bisa unggul 46-41. Sayang, kebangkitan mereka tak berlanjut pada kuarter keempat hingga menyerah 56-70 dari Hangtuah.
"Untuk hari ini, yang masih kurang hanya defense. Selebihnya sudah cukup memuaskan meski ada beberapa hal yang tetap harus diperbaiki," ujar Andika.
Penyesalan Bima Perkasa
Sebaliknya, penyesalan sangat terlihat pada wajah pelatih Bima Perkasa, Raul Miguel Hadinoto. Terlihat jelas bahwa dirinya sangat kesal dengan permainan para anak asuhnya.
"Penampilan kami tidak bagus. Secara perform, kami tak mencapai hasil yang diinginkan. Untuk persiapan, kami memang fokus untuk liga karena kami baru tahu akan mengikuti Perbasi Cup," tegas Raul.
Advertisement
Siliwangi Perkasa
Pada laga selanjutnya, Siliwangi menunjukkan keperkasaannya atas NSH. Terlihat perbedaan kualitas pada kedua tim. Buktinya, pada kuarter pertama saja NSH sudah tertinggal 13-31. Kondisi itu terus terlihat pada pertarungan selanjutnya.
Kuarter kedua ditutup dengan keunggulan Siliwangi 47-31 dan 67-51 pada kuarter ketiga. Baru pada kuarter keempat NSH terlihat mampu memberikan perlawanan. Namun, telat bangkit membuat mereka tak bisa menghindari kekalahan 77-88 di akhir pertandingan.
"Ini belum sesuai dengan cara main yang saya inginkan. Masih terbawa dengan cara main lama. Saya maunya itu bola lebih cepat bergerak, jadi pemain tidak hanya menunggu. Kuarter 1, 2, 3 itu terlihat sekali mereka banyak menunggu," cetus pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati.
Saksikan video pilihan di bawah ini
: