Liputan6.com, Jakarta Usai Satlak Prima dibubarkan, beberapa cabang olahraga (cabor) yang tengah mempersiapkan diri menuju Asian Games 2018 dilaporkan banyak yang kebingungan. Hal itu terkait program pemusatan latihan (TC) dan pengajuan dana.
Setahun jelang Asian Games 2018, Perpres No 95/2017 terkait pembubaran Satlak Prima pun diberlakukan, tepatnya mulai 20 Oktober 2017. Tujuan pembubaran itu adalah memangkas jalur birokrasi yang belakangan dianggap berbelit-belit.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata, pembubaran Satlak Prima justru membuat persiapan para induk olahraga menuju Asian Games 2018 sedikit terganggu. Itu mengapa Kemenpora yang diwakili Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, melakukan pertemuan dengan beberapa induk cabor dan KONI, Senin (6/11/2017).
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dijelaskan Kemenpora. Salah satunya adalah penjelasan soal teknis pengajuan dana. Gatot juga menjelaskan peran Satlak Prima yang sebelumnya dilaporkan bakal diambil alih KONI.
"Untuk pengajuan proposal, saya jelaskan bisa diajukan kepada Deputi IV dengan tembusan kepada Menpora. Ada pertanyaan bagaimana sisa waktu dua bulan ini, apakah tetap dapat anggaran? Ya tetap dapat kalau memang penganggarannya sudah direncanakan dan diusulkan," ungkap Gatot.
Petunjuk Teknis
Gatot juga menenangkan kekhawatiran beberapa cabor terkait pencairan dana. Ada kekhawatiran bahwa dana untuk tahun 2018 baru bisa dicairkan pada April. Jika itu terjadi, cabor akan bingung mencari talangan dana sampai April.
Gatot melanjutkan, "Nanti ada semacam petunjuk tenis yang bisa digunakan sebagai panduan untuk cabor, misalnya soal usulan anggaran, sampai LPJ-nya bagaimana, lalu bagaimana kaitannya dengan regulasi yang harus diikuti. Semuanya akan tertuang. Insyaallah dua pekan lagi selesai."
Advertisement