Jokowi Akan Jualan Dawet Saat Siraman Kahiyang Ayu

Makna orangtua pengantin berjualan dawet adalah perlambang kebulatan kehendak orang tua untuk menjodohkan anaknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2017, 08:16 WIB
Suasana prosesi peningsetan atau seserahan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka kepada Selvi Ananda. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Sejumlah pambiwara (pembawa acara) senior dari Solo bakal memandu rangkaian acara pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution pada Rabu, 8 November mendatang. Para pambiwara akan mengarahkan Presiden Jokowi berjualan dawet, sementara para hadirin membelinya dengan kreweng wingko (pecahan genting) yang telah disediakan.

Makna orangtua pengantin berjualan dawet adalah perlambang kebulatan kehendak orang tua untuk menjodohkan anaknya.

Lima orang pambiwara masing-masing Hj. Widarsi Suranto, Slamet Aby, Umijatsih, Tauviq M. Widodo, dan Sarie Nugraha kepada wartawan di Graha Saba, Rabu, 1 November 2017 mengatakan mereka merasa bangga mendapat kepercayaan keluarga Presiden Jokowi untuk memandu prosesi pernikahan sesuai adat Jawa.

"Prosesi pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu – Bobby Afif Nasution ini bersumber tradisi Kraton Kasunanan Surakarta," ujar Hj. Widarsi Suranto yang mendapat gelar dari Kraton Kasunanan Surakarta dengan sebutan Kanjeng Mas Ayu (KMA) Widaningrum.

KMA Widaningrum mendapat kepercayaan untuk memandu acara Siraman yang dilakukan hari ini. Upacara Siraman diawali dengan upacara adang kapisan (menanak nasi yang pertama kali sebelum seluruh rangkaian acara dimulai) yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana Jokowi selaku orangtua pengantin.

"Setelah adang pisanan dilanjut dengan pasang bleketepe dan tuwuhan, kemudian mencampur air siraman yang diambil dari tujuh sumber mata air, termasuk air Zamzam," tutur KMA Widaningrum.

Pihak yang nyirami, ucap KMA Widaningrum, memiliki syarat khusus, yakni pinisepuh putri yang layak menjadi teladan bagi masyarakat.

"Biasanya yang menyirami jumlahnya tujuh atau sembilan. Angka tujuh dalam bahasa Jawa, pitu, mendapat pitulungan atau pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Di acara siraman inilah Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana Jokowi didaulat untuk berjualan dawet.

"Tidak sekadar berjualan dawet, hal itu melambangkan kehidupan manusia berasal dari bumi atau tanah. Yang melayani pembeli dawet adalah Ibu Iriana, yang menerima pembayaran kreweng wingko adalah Bapak Jokowi. Hal ini mengajarkan kepada anak mereka yang menikah tentang bagaimana mencari nafkah sebagai suami–istri, harus saling membantu, saling melengkapi," ujarnya.

Siraman ini dimaksudkan untuk membersihkan jiwa raga kedua calon mempelai disertai harapan setelah siraman keduanya menapaki hidup baru degan hati yang bersih. Pada malam Midodareni, ditandai dengan penyerahan lamaran disertai peningset.

Sementara itu pambiwara Slamet Aby kebagian tugas di sesi ijab kabul. Pernikahan Kahiyang – Bobby menggunakan aturan agama Islam diawali dengan pembukaan dari petugas pencatat nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Solo. Dilanjutkan akad nikah atau ijab kabul. Saat ditanya mahar atau mas kawin pernikahan, Slamet Aby enggan menjelaskan.

Sementara Kanjeng Mas Ayu (KMA) Umijatsih mendapat tugas memandu prosesi upacara Panggih, sedangkan Tauviq M. Widodo memandu prosesi Siraman mempelai putra di sebuah hotel berbintang yang dijadikan pesanggrahan sementara keluarga besan Presiden Jokowi. Sementara pada malam resepsi pernikahan Kahiyang Ayu - Bobby dipandu oleh pambiwara Sarie Nugraha berpasangan Tauviq M. Widodo.

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya