Liputan6.com, Jakarta Esok, putri Presiden RI, Kahiyang Ayu akan melepas masa lajang bersama sang kekasih, Bobby Nasution. Jelang hari bahagia, kesibukan persiapan pernikahan itu semakin tampak. Sesuai adat Jawa, pagi tadi Presiden Joko Widodo dengan didampingi Ibu Iriana serta anggota keluarga lainnya memasang bleketepe di halaman rumah.
Berbeskap oranye, Jokowi menaiki anak tangga untuk memasang bleketepe di pintu masuk kediamannya, Jl. Kutai Utara, Banjarsari, Solo. Prosesi tersebut berlangsung singkat, kurang lebih 10 menit.
Advertisement
Umumnya, rumah mempelai wanita memang dihias dengan tarub sehari sebelum pernikahan berlangsung. Menurut tradisi Jawa, tarub adalah simbol atap atau tempat berteduh sementara di halaman rumah calon pengantin. Sedangkan pemasangan bleketepe adalah langkah awal pemasangan tarub.
Bletepe yang berupa anyaman daun kelapa hijau itu dipasang di tarub yang mengelilingi kediaman mempelai wanita. Pemasangan bleketepe merupakan simbol penyucian lokasi pernikahan serta tolak bala. Doa bagi kedua mempelai agar pernikahan mereka dijauhkan dari berbagai bahaya, baik yang terlihat maupun tak terlihat.
Selain bleketepe, pernik lain yang juga hadir sehari jelang resepsi pernikahan adat Jawa adalah tetuwuhan atau tumbuh-tumbuhan. Tetuwuhan ini menjadi simbol harapan agar mempelai dilimpahi rezeki dan segera mendapat keturunan.
Agar terlihat besar
Dalam tradisi Jawa pemasangan bleketepe dilakukan oleh keluarga yang akan menikahkan salah satu anggota keluarga. Pemasangan dilakukan di depan rumah sang pemilik rumah.
Ketua Dewan Kesenian Surakarta (DKS) BRM Bambang Irawan mengatakan tradisi pemasangan bleketepe berawal dari Ki Ageng Tarub saat akan menikahkan putrinya.
"Saat itu rumah Ki Ageng Tarub kecil sehingga dia memasang bleketepe di sekeliling rumah dengan maksud agar rumah terlihat lebih besar," katanya.
Ia mengatakan tradisi tersebut hingga saat ini masih dilakukan sebagai tanda bahwa keluarga tersebut siap menyambut para tamu selain makna-makna yang sudah disebutkan.
Advertisement