Liputan6.com, Jakarta Banyak orang berpikir bahwa berhenti merokok dapat mencegah risiko kanker paru-paru. Ternyata hal itu belum cukup, Anda masih harus mencegahnya dengan beberapa cara lain. Apa saja?
Penelitian menunjukkan bahwa 80 persen kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Berhenti merokok memang bisa mengurangi risiko kanker paru-paru, seperti dikutip dari laman Boldsky, Selasa (7/11/2017).
Advertisement
Meski berhenti merokok, Anda juga harus memahami bahwa perokok lain di sekitar Anda dapat membuat Anda kembali berisiko terkena kanker paru-paru.
Sebuah studi menunjukkan bahwa terpapar asap rokok secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Selain itu, sebanyak 38,7 persen pasien kanker paru-paru mengaku terpapar asap rokok. Untuk menghindarinya, cobalah untuk menjauhi orang yang sedang merokok atau memintanya untuk tidak merokok saat berada di dekat Anda.
Selain menghindari rokok, berikut ini beberapa cara meminimalisasi risiko terkena kanker paru-paru.
1. Tidak konsumsi suplemen
Penelitian menunjukkan, mengonsumsi vitamin B12 dan B6 dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Jika Anda tidak membutuhkan kedua vitamin tersebut atau tidak diresepkan dokter, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya.
Saksikan video menarik berikut :
2. Perbanyak konsumsi beta karoten
Beta karoten yang kaya dengan antioksidan banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti ubi dan melon. Makanan yang mengandung beta karoten memiliki khasiat mencegah berkembangnya kanker paru-paru.
3. Konsumsi bawang merah
Bawang merah dapat membantu menurunkan risiko kanker paru-paru berkat kandungan quercetin yang diketahui berkhasiat melawan kanker paru-paru.
4. Konsumsi jeruk
Jeruk mengandung vitamin c yang efektif mencegah kanker dan membantu melancarkan pernapasan.
Selain jeruk, buah yang direkomendasikan untuk mencegah kanker paru-paru adalah apel. Apel mengandung flavonoid yang efektif mengurangi pertumbuhan sel kanker.
5. Setop bakar lilin pewangi
Hindari pemakaian lilin pewangi dalam ruangan. Lilin parafin dapat berkontribusi terhadap polusi udara dalam ruangan, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
Advertisement