Berkunjung ke Jepang, Donald Trump Memilih Burger daripada Ramen

Tak ada 'jejak' ramen, sushi, atau tempura di piring Trump saat makan siang santai bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Minggu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 07 Nov 2017, 13:31 WIB
Donald Trump dan PM Abe saling tanda tangan topi golf dilanjutkan makan siang bersama (JIM WATSON / AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Mencicip makanan Jepang adalah hal wajib bagi pelancong jika berkunjung ke Negeri Sakura itu. Namun, tidak bagi Donald Trump.

Presiden Amerika Serikat yang tengah mengunjungi Tokyo dalam rangka Tur Asia itu bersikeras untuk makan makanan khas AS selama berada di Negeri Matahari Terbit itu.

Tak ada 'jejak' ramen, sushi, atau tempura di piring Trump saat makan siang santai bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Minggu 5 November 2017 lalu.

Miliarder nyentrik itu memilih makan hamburger yang dagingnya dibawa langsung dari AS  ke Jepang. Trump memilih dagingnya dimasak well-done. Demikian seperti dikutip dari The Independent pada Selasa (7/11/2017).

"Saya menyambut Presiden Donald Trump dengan sepenuh hati dalam kunjungannya ke Jepang. Kami langsung bicara bisnis setelah makan siang hamburger, " kata sebuah pesan di laman Facebook kantor perdana menteri Jepang.

Presiden Trump bermain golf bersama Abe di Kasumigaseki Country Club - bersama pegolf profesional Hideki Matsuyama - pada hari pertamanya di negara tersebut.

Kesukaan Trump dengan hamburger dan benci dengan makanan Jepang terungkap dari sebuah buku Lost Tycoon: The Many Lives of Donald J Trump. Saat itu, ia berkunjung ke Jepang pada tahun 1990 dan mengatakan, "Saya tak akan makan ikan mentah. Hamburger McDonald akan membuat saya bahagia."

Kesukaan Trump terhadap burger dan steak well-done telah terdokumentasi dengan baik karena ia memilih untuk membocorkan selera kulinernya di berbagai platform media sosial. Ini termasuk makan seember Kentucky Fried Chicken saat membaca The Wall Street Journal dan menikmati burger McDonald serta kentang goreng untuk merayakan kemenangan nominasi presiden dari Partai Republik.

Trump juga tak segan-segan memberi pujian kepada McDonald's melalui CNN di bulan Februari tahun lalu, dengan mengatakan: "Big Mac hebat. Quarter Pounder-nya, enak sekali."

 


Trump 'Menghancurkan' Tradisi Jepang

Selain menolak makanan Jepang, Presiden Trump telah memicu kontroversi karena 'membuang' makanan ikan ke dalam kolam ikan koi saat tradisi menyambut tamu di Istana Akasaka di Tokyo.

Seharusnya sisa makanan di kotak itu disebar, bukan 'dituang' begitu saja.

Dikutip dari The Independent, Presiden Trump bergabung dengan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengikuti ritual itu. Mereka memberi makan ikan-ikan berharga yang usianya puluhan tahun dengan cara menyebarkan makanan lewat sendok.

Makanan ikan itu diletakkan di boks bambu khusus. Sesuai tradisi, keduanya menggunakan sendok, lalu menyebarkan makanan itu.

Ketika makanan itu nyaris habis, sesuai ritual, tuan rumah menyebarkan dengan menebar makanan itu langsung dari boksnya. Itulah yang dilakukan oleh PM Abe.

Biasanya, langkah itu diikuti oleh sang tamu. Namun, Trump, alih-alih menebarkan makanan, langsung "membuang" makanan itu begitu saja.

Adegan itu terekam video. Para pencinta ikan koi banyak yang mengkritik cara Trump mengakhiri ritual itu.

Menurut para pemerhati ikan, makanan tersebut disebarkan, bukan dibuang langsung begitu saja.

"Semua ada filosofinya mengapa Trump seharusnya mengikuti cara Abe. Karena ikan koi tak bisa makan dengan volume banyak, mereka bisa mati. Makanan itu harus disebar sejauh mungkin," kata Lindsay Beyerstein, pemerhati koi.

"Trump membunuh koi-koi sakral itu dengan memberi mereka makan terlalu banyak. Ini bukan bufet makan Las Vegas. Ikan itu bisa mati karena terlalu banyak makan," lanjutnya.

Saksikan videonya:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya