Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengimbau kepada para tamu undangan pernikahan Putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution agar tak terjerat dugaan pemberian gratifikasi.
Imbauan tersebut, menurut Saut, agar tak membuat Jokowi kerepotan melaporkan satu per satu pemberian dari tamu undangan. Meski, di dalam surat undangan pernikahan tersebut menegaskan bahwa tuan rumah tak akan menerima sumbangan dalam bentuk apa pun.
Advertisement
"Tapi agar tidak membuat sibuk Presiden lapor-lapor (dugaan penerimaan gratifikasi) ke KPK pascapesta ini, ya, kasih bunga sajalah cukup buat Bobby dan Kahiyang," ujar Saut saat dikonfirmasi, Selasa (7/11/2017).
Menurut Saut, penerimaan hadiah untuk Kahiyang Ayu-Bobby Nasution bisa saja masuk ke dalam dugaan gratifikasi. Jadi, akan lebih baik jika tamu undangan tak memberikan sesuatu dalam bentuk barang berharga maupun uang.
"Kalau dari teman dekat, teman sekolah, itu persahabatan, walau perlu dilihat juga temannya itu apa sudah jadi pengusaha atau masih student," kata Saut.
Meski begitu, Saut mengatakan akan lebih baik keluarga Kahiyang-Bobby tetap melaporkan ke Direktorat Gratifikasi KPK jika menerima hadiah dari tamu undangan. Nantinya, Direktorat Gratifikasi yang menentukan hadiah tersebut milik negara atau milik pribadi.
"Yang dikhawatirkan dari sebuah pemberian ialah benturan kepentingan atau conflict of interest dari seseorang yang makan gaji dari negara. Jadi menolak apa pun pemberian ketika seseorang yang sudah menjabat itu yang direkomendasikan KPK. Karena pemberian itu sebenarnya tidak jauh beda dengan perikatan darah kalangan mafia di Amerika tahun 1800-an," kata Saut.
Dia mengatakan, sekali ada perikatan, akan ada ketergantungan, janji, saling ketergantungan, hingga potensi KKN.
Saut juga tak lupa memberikan selamat kepada Kahiyang-Bobby. "Dari saya buat Kahiyang dan Bobby teriring doa dan selamat menempuh hidup baru, sedangkan buat Pak Presiden saya ucapkan selamat menunggu cucu lainnya. Salam integritas," Saut mengakhiri.
Anggapan Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari soal pesta pernikahan Kahiyang yang dianggapnya "wah". Padahal, kata dia, sempat ada edaran kalau pejabat publik hanya boleh mengundang 400 undangan.
"Saya diundang cuma kan saya piket, jaga. Katanya enggak boleh ngundang pejabat lebih dari 400. Dulu ada revolusi mental bikin pesta kecil-kecilan saja katanya. Kalau sekarang kok kayak lebih, mohon maaf, saya bukan tidak menghormati adat dan budaya tapi menurut saya mbok ya sederhana saja," papar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Tak hanya itu, Fahri berujar seharusnya pemberitahuan pernikahan putri Jokowi bisa melalui media sosial saja, tidak perlu sampai mengundang 4.000 undangan.
Menanggapi hal ini, Jokowi mengatakan bahwa pesta pernikahan putrinya dirayakan sangat sederhana. Terlebih, Jokowi tidak menggunakan fasilitas negara, seperti menggunakan Istana Bogor dan lainnya.
"Ya relatiflah yang namanya sederhana. Wong kita ini punya hajatan di kampung, gedung juga gedung sendiri, katering juga katering sendiri, panitia juga sendiri," kata Jokowi di Gedung Graha Saba Buana Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (7/11/2017).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement