Pahami 5 Hal Ini Dulu Sebelum Investasi Tas Bermerek

Pakaian dan tas branded pun bisa menjadi instrumen investasi yang patut dipertimbangkan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Nov 2017, 08:00 WIB
Michael Kors yang baru saja memperkenalkan koleksi terbarunya, Bancroft yang terinspirasi dari keranjang belanjaan di Corsica.

Liputan6.com, Jakarta - Jenis investasi kini semakin beragam. Mulai dari reksadana, saham, hingga ke emas batangan. Tak hanya itu, pakaian dan tas branded pun bisa menjadi instrumen investasi yang patut dipertimbangkan. Namun, investasi jenis ini tak untuk semua kalangan. Pasalnya, satu tas branded saja bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

Semua bergantung pada calon investor. Bila menyukai tas merek tertentu dan memang memiliki modal, silakan. Tetapi, ada baiknya mempertimbangkan 5 hal berikut sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam tas branded seperti dikutip dari Swara Tunaiku:

1. Pastikan sesuai dengan rencana keuangan

Sebelum memutuskan pergi ke toko, lebih baik memastikan kesesuaian dana yang dimiliki dengan harga barang yang ingin dibeli. Contohnya, tas hasil kolaborasi sebuah brand ternama dengan penyanyi Selena Gomez. Perlu juga untuk mempertimbangkan metode pembayaran baik melalui kartu kredit atau tunai.

Sebenarnya, tidak perlu ke toko untuk mengecek harga tas yang ingin dibeli. Cukup mengunjungi website brand yang diminati saja. Hal ini juga bisa menghemat waktu dan energi. Cara lain yang bisa dicoba untuk memperoleh tas idaman adalah menitipkan ke teman atau menggunakan jasa titip ke kenalan.

2. Pilih model dan warna klasik

Dalam investasi tas bermerek, utamakan untuk memilih model yang klasik. Artinya, pilihlah tas dengan model sederhana dan nggak lekang oleh waktu. Karena, nilai jualnya lebih besar. Boleh saja tergoda dengan model limited edition yang kebetulan dipakai juga oleh Kate Middleton.

Tetapi, pertimbangkan baik-baik karena bisa jadi tas keluaran terbatas justru sepi peminat. Kuncinya adalah bersabar. Karena tren dalam dunia fashion itu selalu berputar. Bisa jadi tas kulit ibunda tercinta yang bermodel polos itu akan berjaya kembali lima atau sepuluh tahun kemudian.

Simak video pilihan di bawah ini:


Selanjutnya

3. Cari tahu merek yang paling banyak peminatnya

Karena investasi tas branded ujungnya adalah menjualnya, maka perlu untuk memerhatikan selera tas di setiap negara. Misalnya, brand Loewe diminati terutama di Amerika dan Eropa, sedangkan orang-orang di Indonesia lebih berminat pada tas merek Channel, Dior, dan Louis Vuitton.

Dengan mengetahui selera pembeli, maka nggak perlu susah payah untuk merayu pembeli. Karena sudah tentu, pembeli telah tahu merek dan kualitas barang yang mereka inginkan.

4. Simpan sertifikat barang

Barang mewah biasanya memiliki sertifikat dan nomor seri yang terdaftar di perusahaan yang mengeluarkannya. Karena itu, jagalah dokumen-dokumen tersebut agar kelak bisa disertakan saat tiba waktunya untuk menjual koleksi.


Selanjutnya

5. Rajin merawat

Perawatan tas mahal cukup menguras perhatian dan membutuhkan perhatian khusus. Karena itu, pastikan kamu selalu menyediakan waktu untuk melakukannya. Hindari pula hal-hal yang nggak boleh dilakukan terhadap barang investasi.

Sebagai contoh, tas kulit enggak boleh dicuci dengan adukan deterjen. Atau, kacamata mahal yang harus selalu disimpan dalam kotaknya agar nggak bergesekan dengan benda lain.

Selain itu, ada pula merek dan jenis tas kulit yang harus disimpan dalam suhu ruangan tertentu serta dilapisi dengan kain anti-debu. Kamu harus melakukan perawatan sesuai dengan kebutuhan dan jenis tas. Supaya barang investasi tak lecet dan harganya pun tetap terjaga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya