Menunggu Data Perdagangan China, Bursa Asia Melemah

Commonwealth Bank mengumumkan laba bersih untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan September naik menjadi US$ 2,14 miliar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Nov 2017, 08:45 WIB
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak melemah di awal perdagangan Rabu pekan ini menyusul Wall Street yang ditutup campuran. Pelaku pasar menunggu keluarnya neraca dagang China untuk menentukan arah investasi selanjutnya.

Mengutip CNBC, Rabu (8/11/2017), indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,46 persen di awal perdagangannya setelah pada perdagangan sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 26 tahun.

Bergeser sedikit ke Korea Selatan, Kospi bergerak mendatar atau naik tipis sebesar 0,03 persen. Kenaikan saham-saham blue chip mengimbangi pelemahan di saham-saham sektor keuangan. Samsung Electronics naik tipis 0,32 persen. SK Hynix naik 1,46 persen dan Lotte Shopping turun 1,48 persen.

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,16 persen karena tekanan di saham-saham pertambangan. Sebenarnya saham-saham di sektor keuangan terangkat tetapi pelemahan saham pertambangan membuat indeks acuan ini melemah.

Commonwealth Bank mengumumkan laba bersih yang tidak diaudit untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan September naik menjadi US$ 2,14 miliar. Pendapatan tunai untuk kuartal tersebut naik 6 persen menjadi US$ 2,03 miliar. Saham Commonwealth naik 1,87 persen, mengungguli saham perbankan lainnya.

Di AS, Wall Street ditutup beragam. Pada perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,04 persen ke level 23.557,23 setelah menghabiskan sebagian besar hari di wilayah negatif. S&P 500 turun 0,02 persen menjadi 2.590,64. Sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 0,27 persen menjadi 6.767,78.

Pendorong penurunan indeks S&P 500 adalah saham-saham di sektor keuangan yang mengalami pelemahan 1,3 persen. Sedangkan beberapa sektor saham lain sebenarnya menguat meskipun tak terlalu tinggi. Contohnya, sektor utilitas dan sektor barang konsumsi naik kurang lebih 1 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan sebelumnya

Pada perdagangan sehari sebelumnya, bursa Asia diperdagangkan bervariasi. Kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Asia menjadi perhatian pelaku pasar. Trump akan tiba di Korea Selatan pada Selana ini setelah sebelumnya mengunjungi Jepang.

Indeks Nikkei 225 bergerak mendatar. Saham-saham energi menguat mengikuti kenaikan harga minyak. Inpex naik 3,06 persen dan Japan Petroleum Exploration naik 3,07 persen. Saham-saham di sektor teknologi dan otomotif bergerak campuran.

Di Korea Selatan, Kospi hanya sedikit berubah. Indeks acuan tersebut turun tipis 0,01 persen, meskipun ada kenaikan saham energi dan ritel.

Petroleum refiner SK Innovation naik 1,65 persen dan Shinsegae melonjak 8,13 persen. Saham blue chip, yaitu Samsung Electronics, turun 0,14 persen dan SK Hynix turun 0,84 persen.

Sedangkan di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,67 persen yang didukung oleh saham-saham di sektor minyak dan gas. Santos naik 2,4 persen dan Beach Energy melonjak 3,6 persen.

Pelaku pasar tengah menanti hasil kunjungan Trump ke Asia. Presiden AS ini tiba di Jepang pada 5 November 2017 kemarin dan hari ini akan melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan.

Setiba Presiden Trump di Jepang, ia segera menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sejumlah anggota militer AS yang berdinas di Yokota Air Base, tak jauh dari Tokyo. Dalam pidatonya, isu Korea Utara menjadi salah satu topik yang kerap ia sebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya