Liputan6.com, Jakarta - RS Premier menyatakan siap buka-buka terkait kondisi kesehatan Ketua DPR, Setya Novanto. Hal itu disampaikan Kepala Hubungan Masyarakat RS Premier Sukendar.
Pernyataan Sukendar menanggapi permintaan Wakil Presiden Yusuf Kalla. Kalla meminta RS Premier transparan terkait kondisi Novanto.
Advertisement
"Ya apa pun kesimpulan, hasilnya akan kita sampaikan," kata Sukendar saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (8/11/2017).
Ia menjelaskan, pengelola rumah sakit segera bertemu dengan dokter yang menangani Novanto siang ini. Hasilnya, akan langsung disampaikan kepada publik.
"Dokternya baru praktik jadwal siang ini, nanti kami bertemu. Hasilnya nanti bisa berupa conference, disampaikan saya atau dokternya langsung," ujar Sukendar.
Namun, putusan akhir berada di dokter. Menurut Sukendar, rumah sakit hanya berperan sebagai fasilitator. Kewenangan terkait medical record ada di tangan dokter.
"Tanggung jawab pasien ada di dokternya, kami hanya fasilitasi. Karenanya manajemen harus ketemu dokternya dahulu," dia menutup.
Permintaan JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, pemidanaan akun yang diduga menyebarkan meme satire Setya Novanto tidak terlalu mendesak.
"Yang paling pokok di sini ialah sebenarnya harus ada penjelasan dari dokter. Itu yang paling pokok," ujar JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa, 7 November.
Menurut JK, harus ada penjelasan kepada publik mengenai sakit dan perawatan Setnov selama di RS Premier Jatinegara.
"Iya (agar masyarakat percaya). Ya harus dokter menjelaskan bahwa dia memang sakit," ujar JK.
Soal pelaporan ke kepolisian, JK berpendapat, hal itu tidak terlalu mendesak. Meme-meme satire itu merupakan bentuk ekspresi masyarakat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement