Liputan6.com, New York - Sebuah penyelidikan terbaru diungkap ke publik minggu ini, diberi nama Paradise Papers. Penyelidikan tersebut menelisik keterlibatan pebisnis papan atas, pimpinan pemerintahan, tokoh dalam bidang politik, global dan hiburan dalam hal menyembunyikan kekayaan mereka demi menghindari incaran pajak.
Baca Juga
Advertisement
Cara para taipan dunia ini dalam menghindari pajak pun beragam, salah satunya dengan menyembunyikannya di negara-negara kecil yang memiliki tingkat pajak sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Negara-negara ini sering disebut dengan istilah tax havens atau surga pajak.
Dilansir dari Worldofatlas.com, Kamis (9/11/2017), berikut lima negara surga pajak yang sering digunakan para orang kaya untuk menyembunyikan harta:
1. Luksemburg
Pada 2013, negara di Eropa Barat ini menempati peringkat kedua sebagai negara surga pajak teraman di dunia, sesuai laporan dari Tax Justice Network Financial Secrecy Index.
Sosok yang terkenal menyembunyikan harta disini adalah mantan pimpinan Korea Utara, Kim Jong II Pada 2010 asetnya di Luksemburg ditaksir mencapai US$ 4 miliar. Perusahaan raksasa Amazon.com juga terungkap memanfaatkan keleluasaan wewenang pajak negara ini.
2. Bermuda
Negara Bermuda berada di kawasan Atlantik Utara. Kawasan ini dikenal sebagai pusat finansial offshore dengan standar hukum bisnis, regulasi, dan pajak langsung yang minim bagi pendapatan individu atau korporasi.
Dalam bocoran arsip Paradise Paper, nama anak dari mendiang Presiden Soeharto, Tommy dan Mimiek Soeharto dilaporkan memiliki perusahaan cangkang dibawah bendera Humpuss Group. Aset dari perusahaan ini ditanam di Bermuda.
3. Cayman Island
Berada di kawasan Laut Karibia, Cayman Islands adalah negara yang banyak dipakai taipan dunia menyembunyikan harta. Dalam laporan Paradise Papers, Ratu Elizabeth II terungkap menyembunyikan harta di negara kecil ini.
Dilaporkan BBC, The Duchy of Lancaster, yang memberikan pendapatan pribadi bagi Ratu Inggris Elizabeth II, menginvestasikan dana sekitar 10 juta pound sterling pada tahun 2004 dan 2005 di luar negeri. Sebanyak 5 juta pound diarahkan ke Bermuda dan $7,5 juta ke Cayman Islands.
Perusahaan yang mengelola dana itu di Caymand Islands lantas menggunakannya untuk membeli sebagian andil pada sesuatu yang disebut ‘Project Bertie’. Proyek itu menggarap pengambilalihan dua bisnis ritel di Inggris, yaitu peritel sewa-beli BrightHouse dan First Quench Retailing Ltd.
Selanjutnya
4. Swiss
Swiss adalah salah satu negara top dunia yang menawarkan layanan perbankan offshore. Sektor perbankan pun merupakan salah sektor utama dalam perekonomian Swiss.
Selain itu, negara dengan pemandangan menakjubkan ini pun jadi tempat langganan para orang kaya dunia menyembunyikan harta. Termasuk mereka yang berasal dari Indonesia.
Mengacu pada laporan Boston Consulting Group pada 2013, Swiss merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan masyarakat dari Eropa Barat dan Asia Pasifik untuk menghindari pajak.
5. Bahama
Negara lain yang menjadi surga bagi pengemplang pajak adalah Bahama. Di wilayah ini, layanan keuangan jelas sah. Namun daya tariknya bagi para pengemplang pajak terletak pada kerahasiaan dan kelemahan pihak regulator yang menutup mata.
Advertisement