Investor Realisasikan Keuntungan, IHSG Melemah 11 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 11,06 poin ke posisi 6.049 didorong aksi ambil untung pelaku pasar.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Nov 2017, 16:19 WIB
Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG melemah lantaran aksi ambil untung usai mencatat rekor baru pada perdagangan saham kemarin.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (8/11/2017), IHSG turun 11,06 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.049,38. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,17 persen ke posisi 1.008,42. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada 204 saham melemah sehingga menekan IHSG, sedangkan 137 saham menguat dan 117 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Rabu, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.069,76 dan terendah 6.033,55. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 323.405 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 852 miliar di semua pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.511.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham infrastruktur turun 1,71 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang susut 1,3 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri naik 0,97 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,54 persen.

Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain saham MTWI naik 10,14 persen ke posisi Rp 326 per saham, saham ELSA menanjak 8,82 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham PNBN melonjak 7,76 persen ke posisi Rp 1.250 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham RIMO susut 24,41 persen ke posisi Rp 192 per saham, saham SIMA merosot 16,16 persen ke posisi Rp 384 per saham, dan saham TRAM turun 8,59 persen ke posisi Rp 149 per saham.

Saham-saham yang diincar investor asing antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, saham PT Astra International Tbk, dan saham PT Gudang Garam Tbk.

Di bursa Asia, indeks saham cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,30 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,10 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,20 persen. Adapun indeks saham Shanghai naik 0,06 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,24 persen.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG cenderung konsolidasi usai mencatat rekor. Pelaku pasar pun merealisasikan keuntungan. Apalagi ada rilis data kepercayaan konsumen yang menurun.

"IHSG lebih ke arah konsolidasi. Investor ambil kesempatan untuk merealisasikan keuntungan. Selain itu, ada rilis data kepercayaan konsumen turun," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah juga pengaruhi pasar. Selain itu, pergerakan harga minyak juga bayangi pasar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Awal Perdagangan IHSG Bergerak di 2 Arah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada awal sesi perdagangan saham Rabu ini. Pada perdagangan sebelumnya IHSG mencetak rekor tertinggi.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Rabu, 8 November 2017, IHSG turun 7,46 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.052,98. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG turun 3,34 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.057,41. Namun, sesaat kemudian berbalik arah dan menguat 6,87 ke 6.065,45.

Ada 71 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun, 40 saham melemah dan 103 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.068,04 dan terendah 6.046,30.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.100 kali dengan volume perdagangan saham 244 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 3 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.523.

Secara sektoral, sektor yang menguat dan melemah berimbang. Sektor yang menguat adalah perkebunan, industri dasar, barang konsumsi, konstruksi, dan keuangan.

Saham-saham yang menguat dan tercatat sebagai top gainers antara lain saham CSIS naik 21,21 persen ke posisi Rp 800 per saham, saham RBMS mendaki 16,76 persen ke posisi Rp 252 per saham, dan saham MTWI menanjak 16,22 persen ke posisi Rp 344 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA melemah 24,89 persen ke posisi Rp 344 per saham, saham RIMO tergelincir 16,32 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham ZINC susut 12,28 persen ke posisi Rp 1.450 per saham.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya