Manchester United Sulit Ulangi The Class of '92

Kepala Akademi Manchester United Nicky Butt menganggap timnya sulit mengulangi kejayaan The Class of '92.

oleh Okky Herman Dilaga diperbarui 09 Nov 2017, 05:30 WIB
Striker Manchester United asal Inggris, Marcus Rashford. (AFP/Oli Scarff)

Manchester - Kepala Akademi Manchester United Nicky Butt menganggap timnya sulit mengulangi kejayaan The Class of '92. Menurut Butt, hal itu dipengaruhi perkembangan sepak bola modern.

Butt merupakan satu di antara pemain yang sukses promosi dari akademi ke tim senior Manchester United. Pada era 1990-an, Butt bersama Paul Scholes, Ryan Giggs, David Beckham, dan Neville bersaudara menjadi pemain muda di skuat utama The Red Devils, sehingga mereka disebut The Class of '92.

Lebih dari dua dekade setelah itu, Manchester United mulai jarang mengorbitkan pemain muda. Hanya sedikit pemain yang bisa menembus tim senior dalam beberapa tahun terakhir.

"Ada beberapa pemain akademi kami di tim senior seperti Rashford, Lingard, McTominay, dan Tuanzebe. Tetapi, sulit memasukkan mereka secara bersamaan pada sepak bola modern," kata Butt.

"Saya berharap hal itu terjadi karena kami memiliki banyak pemain potensial. Namun, butuh keberanian dari manajer untuk melakukannya, karena bisa jadi manajer akan dipecat hanya dalam waktu tiga bulan," lanjutnya.

Butt menilai, Tottenham Hotspur jauh lebih baik ketimbang timnya dalam mengorbitkan pemain muda. Baginya, butuh keberanian dari manajer untuk melakukan itu.

"Saat ini, saya pikir Tottenham Hotspur lebih baik ketimbang kami dalam memberikan kesempatan pemain muda ke tim senior. Itu tugas saya untuk membuat manajer yakin memilih pemain muda," ujar Butt.

Pada era Jose Mourinho, tercatat Marcus Rashford, Jesse Lingard, Scott McTominay, Joel Pereira dan Axel Tuanzebe, mulai dipercaya masuk skuat utama Manchester United. Namun, hanya Rashford dan Lingard yang memiliki menit bermain lebih banyak ketimbang pemain muda lain.

Sumber: Manchester United

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya